Pemerintah Kantongi Dalang Kerusuhan di Ibu Kota
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. ANT/Renald Ghifari.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku telah mengetahui dalang di balik kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta. Pemerintah akan menindak tegas dalang kerusuhan tersebut.
"Sebenarnya kita sudah mengetahui dalang aksi tersebut. Aparat keamanan akan bertindak tegas," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Mei 2019.
Baca: Kronologi Aksi Massa Berujung Rusuh di Petamburan
Wiranto masih merahasiakan identitas dalang kerusuhan itu. Namun, berdasarkan rangkaian aksi hingga timbul kerusuhan, pemerintah melihat ada kesengajaan membuat kegaduhan secara nasional.
Hal ini terlihat dari pernyataan tokoh yang menuding aparat keamanan bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa. Wiranto mengatakan ada upaya membangun kebencian kepada pemerintah.
"Skenario itu jalan. Membuat suatu acara menjadi anarkis kemudian ada korban, dituduhkan kepada alat negara, aparat keamanan. Untuk mendapatkan simpati publik, dukungan publik kemudian menimbulkan chaos (kekacauan) yang lebih besar dan itu sudah terjadi," ujar Wiranto.
Saat ini Badan Intelijen Negara (BIN) terus memantau kondisi dalam negeri pascapemilu. Termasuk mengamati hubungan kasus kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah ibu kota. Aparat juga siap menempuh langkah-langkah hukum.
Pemerintah juga meredam upaya provokasi yang dilakukan di media sosial. Kementeri Komunikasi dan Informatika membatasi sementara penggunaan fitur berbagi gambar dan video di media sosial dan aplikasi pesan instan. Fitur itu dinilai kerap digunakan untuk menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.
"Kami perlu meng-counter itu supaya masyarakat tidak terkecoh. Tapi yang komporin sudah ada," ujar Wiranto.
Baca: Polisi Buru Aktor Intelektual di Balik Rusuh Petamburan
Sebelumnya, kerusuhan pecah di kawasan Sarinah, Tanah Abang, hingga Petamburan. Massa melemparkan batu ke arah petugas kepolisian hingga membakar ban. Asrama Brimob di kawasan Petamburan pun jadi sasaran pedemo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DRI))
"Sebenarnya kita sudah mengetahui dalang aksi tersebut. Aparat keamanan akan bertindak tegas," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Mei 2019.
Baca: Kronologi Aksi Massa Berujung Rusuh di Petamburan
Wiranto masih merahasiakan identitas dalang kerusuhan itu. Namun, berdasarkan rangkaian aksi hingga timbul kerusuhan, pemerintah melihat ada kesengajaan membuat kegaduhan secara nasional.
Hal ini terlihat dari pernyataan tokoh yang menuding aparat keamanan bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa. Wiranto mengatakan ada upaya membangun kebencian kepada pemerintah.
"Skenario itu jalan. Membuat suatu acara menjadi anarkis kemudian ada korban, dituduhkan kepada alat negara, aparat keamanan. Untuk mendapatkan simpati publik, dukungan publik kemudian menimbulkan chaos (kekacauan) yang lebih besar dan itu sudah terjadi," ujar Wiranto.
Saat ini Badan Intelijen Negara (BIN) terus memantau kondisi dalam negeri pascapemilu. Termasuk mengamati hubungan kasus kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah ibu kota. Aparat juga siap menempuh langkah-langkah hukum.
Pemerintah juga meredam upaya provokasi yang dilakukan di media sosial. Kementeri Komunikasi dan Informatika membatasi sementara penggunaan fitur berbagi gambar dan video di media sosial dan aplikasi pesan instan. Fitur itu dinilai kerap digunakan untuk menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.
"Kami perlu meng-counter itu supaya masyarakat tidak terkecoh. Tapi yang komporin sudah ada," ujar Wiranto.
Baca: Polisi Buru Aktor Intelektual di Balik Rusuh Petamburan
Sebelumnya, kerusuhan pecah di kawasan Sarinah, Tanah Abang, hingga Petamburan. Massa melemparkan batu ke arah petugas kepolisian hingga membakar ban. Asrama Brimob di kawasan Petamburan pun jadi sasaran pedemo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DRI))
BERITA TERKAIT
