Jakarta: Prose Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun ini merupakan yang pertama. Penggagas KawalPemilu Ruly Achdiat menyebut setidaknya ada tiga hal yang harus dipantau.
"Pertama, Pemilu di Indonesia adalah yang kompleks, rumit, dan terbesar di Indonesia," kata Ruly dalam di Hotel Neo, Jakarta Selatan, Selasa 2 April 2019.
Kedua, kata dia, untuk pertama kalinya Pemilu dilakukan di hari yang sama. Terakhir, lanjutnya, integritas hasil Pemilu bakal meningkatkan kepercayaan publik.
Ruly mengatakan melalui KawalPemilu, masyarakat bisa berpartisipasi untuk terlibat dalam pengawalan suara. Apalagi, lanjutnya, gerakan ini memerlukan partisipasi masyarakat secara sukarela di 809.500 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.
"Jika satu masyarakat aktif di satu TPS, maka ada 809.500 relawan. Negara mana lagi yang hasil perhitungan Pemilu dihitung massal bersama masyarakat?" kata Ruly.
Dia mengklaim penggunaan teknologi mampu mewujudkan hal tersebut. KawalPemilu.org dan Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) membuat gerakan KawalPemilu-Jaga Suara (KPJS) 2019. Gerakan ini menggabungkan teknologi dan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan Pemilu yang bersih.
"Gerakan KPJS 2019 menggabungkan kemampuan teknologi KawalPemilu.org dan keahlian teknis Netgrit untuk menjaga suara rakyat dalam skala besar," tutur Ruly.
Masyarakat hanya perlu memfoto formulir C1 plano di TPS setelah penghitungan suara selesai dilakukan, dan mengunggahnya ke situs KawalPemilu.org.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu relawan KawalPemilu, Nia Dinata, mengatakan gerakan ini tidak berpihak pada salah satu paslon atau partai tertentu. Gerakan ini disebut berpihak pada kebenaran data.
"Kami tidak tanya relawan akan memilih siapa di Pemilu nanti, yang penting berpihak pada kebenaran data," kata dia.
Nia menyebut pengumpulan data dari lapangan bukan hal mustahil. Apalagi, kata dia, KPU membolehkan pemantau dan warga mengambil foto C1 setelah proses penghitungan selesai.
Dia menegaskan KPJS 2019 akan memantau rekapitulasi penghitungan suara sampai hasil akhir Pemilu yang diumumkan KPU. "Kami berharap publik akan punya tingkat kepercayaan tinggi pada hasil perolehan suara akhir," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))