Tangerang: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Banten, bakal mendistribusikan
logistik surat suara pemilihan umum (
pemilu) pada 1 Februari 2024. Perlakuan khusus terhadap pendistribusian logistik tersebut bakal diterapkan lantaran memasuki musim penghujan.
"Untuk logistik dalam kotak suara, kita targetkan pendistribusiannya pada awal Februari. Kita tahu situasi cuaca sekarang telah memasuki musim hujan, sehingga prinsip kehati-hatian diterapkan untuk memastikan keamanan logistik yang akan disalurkan," kata Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Muhammad Umar, Jumat, 26 Januari 2024.
Umar menuturkan pada tahapan kedua mendistribusikan logistik pemilihan umum serentak, akan dilakukan secara bertahap terutama ke beberapa kecamatan terluar yang ada di Kabupaten Tangerang. Pasalnya kondisi topografi di beberapa kecamatan tersebut dinilai cukup jauh dari dijangkau dalam pendistribusian logistik pemilu.
"Jadi tahap pengiriman kita dahulukan di dapil tiga, seperti Teluknaga, Kosambi, Sepatan. Untuk wilayah terluar seperti ke Kecamatan Teluknaga, Pakuhaji, Sepatan Timur, Kosambi, Mauk, Kronjo, Rajeg dan Sukadiri itu bertahap," jelasnya.
Menurut Umar selama proses pendistribusian surat suara, pihaknya melibatkan unsur TNI-Polri dan pemerintah daerah untuk membantu pengamanan. "Kita juga telah mengidentifikasi dan melakukan pemetaan terhadap TPS yang masuk dalam kategori rawan bencana khususnya saat musim hujan," ungkapnya.
Sebelumnya KPU Kabupaten Tangerang mengklaim jika proses penyortiran dan pelipatan surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden serta DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kabupaten/Provinsi pada Pemilu 2024 telah rampung. Untuk melakukan pelipatan itu, KPU Kabupaten Tangerang melibatkan sebanyak 200 kelompok masyarakat.
"Pelipatan surat suara kita sudah selesai. Termasuk pelipatan surat suara untuk DPD RI. Jadi sudah 100 persen rampung," ujar Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Muhammad Umar, Jumat, 26 Januari 2024.
Umar mengatakan, 200 kelompok masyarakat yang melakukan pelipatan surat suara itu langsung diawasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan aparat keamanan setempat.
"Jadi selama proses sortir itu, 180-200 orang petugas pelipatan kita libatkan dari kelompok masyarakat, kemudian diawasi oleh pihak keamanan dan Bawaslu," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))