Jakarta: Jimly Asshiddiqie memimpin rapat perdana Majelis Kehormatan
Mahkamah Konstitusi (MKMK) usai dilantik Ketua MK Anwar Usman. Jimly mengungkap perasaannya.
"Saya punya beban sejarah. Belum pernah MK terpuruk image-nya kayak sekarang. Saya sebagai pendiri tidak tega," kata Jimly dalam rapat perdana MKMK, di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis 26 Oktober 2023.
Baca juga:
Hakim MK: Kekuasaan Tersentralisasi, Dia Punya Tangan-tangan di Yudikatif
Pernyataan Jimly ini berkaitan dengan tawaran yang diberikan kepadanya untuk memperkuat
MKMK. Ia sempat ragu untuk menerima tawaran tersebut karena sedang aktif menjadi Anggota DPD RI/MPR RI.
"Saya kan anggota DPD, anggota MPR. Makanya saya semula enggak bersedia ini (masuk MKMK)," ujarnya.
Jimly mengaku dipersoalkan sejumlah pihak terkait wacana dirinya masuk MKMK. Namun Jimly menerima tawaran lantaran tidak lagi maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2024 mendatang.
Hal ini menjadi bekal Jimly bahwa dirinya tidak memiliki konflik kepentingan dalam menangani perkara yang masuk ke
MKMK.
Di samping itu, Jimly merasa sedih citra MK tiba-tiba ambruk sejak didirikan karena semua hakim dilaporkan terkait dugaan pelanggaran kode etik. Jimly merupakan Ketua MK pertama periode 2003-2008.
Terutama saat MK memutuskan perkara terkait batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden. Sebanyak 9 hakim MK terbelah menjadi dua, 5 menyatakan setuju dan 4 lainnya dissenting opinion.
"Ini juga untuk memastikan respon yang cepat karena isu ini, isu yang berat, isu serius dan sangat terkait dengan jadwal waktu pendaftaran capres dan jadwal waktu verifikasi oleh KPU dan penetapan final dari pasangan capres," ungkap Jimly.
Meski demikian, Jimly mempelajari semua laporan yang diterima MKMK. Jimly menjamin akan memutuskan perkara ini berdasarkan akal sehat.
"Maka MKMK harus kita manfaatkan untuk menghidupkan akal sehat itu," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))