Jakarta: Indostrategic mencoba melihat kekuatan dua narasi jelang
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu perubahan dan keberlanjutan. Hasilnya, narasi yang dibangun
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) itu disebut mengalami penguatan.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam dalam konferensi pers virtual Rilis Survei Nasional Keberlanjutan VS Perubahan Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024, Jumat, 14 Juli 2023.
"Temuan survei ini menunjukkan bahwa basis kekuatan narasi perubahan memang ada dan cukup menjanjikan," kata Umam.
Namun, narasi keberlanjutan masih mendapat dukungan terbanyak dalam survei tersebut. Jumlah pendukung narasi yang identik dengan partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) itu 56,2 persen.
Sedangkan pendukung narasi perubahan yaitu 43,1 persen. Jumlah responden yang tidak tahu atau tidak menjawab yaitu 0,7 persen.
Meski masih mendapat dukungan terbanyak, kelompok yang mendukung narasi keberlanjutan mesti waspada. Pasalnya, dukungan gerbong ini berpotensi terbagi dua.
"Hal itu perlu diantisipasi lebih lanjut mengingat gerbong masih pro keberlanjutan harus dibagi lagi menjadi dua gerbong koalisi terpisah, poros Ganjar (
Ganjar Pranowo) dan poros Prabowo (
Prabowo Subianto)," ungkap dia.
Narasi perubahan digaungkan KKP yang beranggotakan
Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kelompok ini bakal mengusung
Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Sedangkan narasi keberlanjutan identik dengan PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Survei dilakukan Indostrategic pada 9-20 Juni 2023. Jumlah responden sebanyak 1.400 orang yang dipilih dengan menggunakan
multi-stage random sampling.
Tingkat
margin of error survei tersebut sebanyak 2,62 persen. Survei dilakukan dengan metode
face to face interview.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))