Jakarta: Sejumlah tokoh yang tergabung dalam gerakan Suluh Kebangsaan menyambangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka menyatakan dukungan terhadap KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.
Pantauan
Medcom.id, sejumlah tokoh yang hadir adalah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Istri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid didampingi putrinya, Alissa Wahid.
Mereka diterima langsung oleh Ketua KPU Arief Budiman beserta jajaran komisionernya; Viryan Azis dan Pramono Ubaid Tanthowi.
"Kami datang ke sini terus terang ingin mengemukakan dukungan kepada KPU untuk meneruskan tugas-tugas yang penuh profesional dalam rangka menyongsong pemungutan suara Pemilu 2019, 17 April yang akan datang," kata Mahfud di Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Mahfud bersama Suluh Kebangsaan merasa perlu memberi dukungan kepada KPU lantaran lembaga penyelenggara pemilu itu saat ini dihadapkan pada isu dan tudingan-tudingan yang berpotensi merusak kredibilitas KPU sebagai lembaga independen.
Isu-isu yang dimaksud Mahfud di antaranya tudingan kecurangan, ketidaknetralan KPU dan aparat penegak hukum, lemahnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga isu pencurian suara melalui sistem IT KPU.
Mahfud menilai isu-isu liar itu berpotensi merusak kredibilitas KPU. Padahal persiapan KPU dalam menyongsong pesta demokrasi dinilai sudah cukup matang.
"Kami melihat ada gangguan-gangguan yang berupa mendelegitimasi KPU sebagai lembaga yang independen dan juga merupakan upaya-upaya mendelegitimasi hasil pemilu sebelum pemilu ini terlaksana," ujarnya.
(Baca juga:
Delegitimasi KPU Ulah Penjahat Politik)
Sebaliknya, Mahfud menilai tudingan-tudingan kecurangan yang dialamatkan kepada KPU tak masuk akal. Pasalnya kedudukan KPU dalam UUD 1945 bersifat mandiri dan tak bisa diintervensi pihak mana pun. Selain itu, Komisioner KPU sendiri dipilih oleh legislator melalui panitia seleksi (pansel).
Selain bersifat mandiri, kerja-kerja KPU juga diawasi banyak lembaga seperti Bawaslu dan DKPP. Selain lembaga struktural, masyarakat secara umum juga bisa mengawasi kinerja KPU sehingga tudingan kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif tak masuk akal.
"Persiapannya KPU sudah cukup baik, sehingga kita harus mengawal dengan baik. Meskipun demikian, kami mencatat jika isu-isu itu tidak diatasi, bisa merusak kredibilitas KPU," ujar Mahfud.
Ketua KPU Arief Budiman menyambut baik dukungan moral Suluh Kebangsaan. Arief beraharp KPU dapat menuntaskan pekerjaan penyelenggaraan Pemilu 2019 dengan baik.
"Hari ini KPU merasa senang, bahagia dan patut untuk memberi apresiasi atas kehadiran Prof Mahfud dan anggota atau bagian Suluh Kebangsaan, diharapkan mampu memberikan dukungan secara moril kepada KPU karena makin mendekati hari pemungutan suara itu beban kerja dan banyak hal simpang siur yang KPU merasa perlu juga menyampaikan. Kami berharap pertemuan hari ini informasinya tidak berhenti di ruangan ini," ujar Arief.
Selain Mahfud, Sinta Nuriyah Wahid, dan Alissa Wahid, rombongan Suluh Kebangsaan yang hadir menemui KPU adalah Imam Prasodjo, Rhenald Kasali, beserta 20 tokoh lainnya.
(Baca juga:
Ma'ruf Sebut Ada Upaya Delegitimasi KPU)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))