Jakarta: Pakar komunikasi
politik, Effendi Ghazali, menyoroti sikap para guru besar hingga mahasiswa yang terkesan tutup mulut usai pemungutan suara
Pemilu 2024 berakhir. Para akademika sebelumnya berteriak soal
pelanggaran Pemilu 2024 sebelum digelarnya pemungutan suara.
“Para guru besar akademika, kalau anda berhenti berarti aneh, ada gangguan. Harus terus menyuarakan untuk menjaga demi kepentingan bangsa,” kata Effendi dalam tayangan
Metro TV, Selasa, 27 Januari 2024.
Effendi khawatir para akademika tak mengerti soal pelanggaran etik jika berhenti mengkritik hanya karena pemungutan suara sudah selesai.
“Jadi kalau anda melihat hasil quick count dengan angka yang tinggi 58 persen atau apa itu, tidak berarti pelanggaran etika selesai,” ucap Effendi.
Menurut Effendi, masalah ini akan menjadi beban bagi pemerintahan selanjutnya jika tidak diselesaikan. Dia tak ingin para pengkritik disebut sebagai partisan.
“Yang mau saya katakan adalah kita tidak bisa mengatakan kubu yang melakukan kritik adalah partisan,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))