Jakarta: Pakar hukum tata negara Refly Harun mengajak masyarakat menolak penetapan hasil pemilihan umum (
pemilu) yang dinilai penuh kecurangan. Hasil kecurangan dinilai tidak sah dan tak perlu diakui.
“Kita tahu itu curang apakah menerima atau menolak? Tolak!” kata Refly dalam orasi di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (
KPU), Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret 2024.
Refly mengatakan perjuangan menjaga demokrasi tidak boleh berhenti. Apalagi, perjalanan bangsa masih akan jauh ke depan.
“Aspirasi kita tidak hanya menolak pemilu curang tapi juga agar Presiden Jokowi dimakzulkan,” ujar dia.
Refly menyebut Jokowi merupakan biang masalah demokrasi saat ini. Hal tersebut harus menjadi alarm bersama.
“Kalau kita tidak bangkit dan bergerak, demokrasi kita akan mati,” tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))