Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta massa pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak menggelar aksi saat pembacaan putusan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019. Mereka diminta mematuhi perintah Prabowo Subianto.
"Saya pikir
nurut saja ya sama Pak Prabowo. Kan Pak Prabowo sudah menyampaikan begitu, harapannya semua tenang-tenang lah," kata Luhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2019.
Baca: MK: Perubahan Putusan Sidang PHPU Murni Kesepakatan Majelis
Luhut meminta pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden bersikap dewasa menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi. Para pendukung seharusnya mencontoh hubungan erat Joko Widodo dan Prabowo.
"Mereka berdua kan hubungannya baik. Saya kira dengan kedewasaan kita semua, mestinya sih enggak ada masalah," kata Luhut.
Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu meminta tak ada lagi sekat di masyarakat pascaputusan MK. Ia yakin presiden terpilih bisa merangkul seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakang pilihan politik.
"Bagaimana pun negeri ini kan negeri kita ramai-ramai. Bukan negeri satu orang saja," ucap Luhut.
Sebelumnya, sekelompok massa yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA 212) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan menggelar aksi massa saat sidang putusan terkait gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis, 27 Juni 2019. Kegiatan demonstrasi dibalut tajuk halalbihalal.
Baca: BPN Lepas Tangan Jika Ada Demonstrasi
Polri mewaspadai undangan halalbihalal akbar 212 yang berlangsung pada 24 hingga 28 Juni. Jajaran Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan menjadi inisiator kegiatan ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))