Jakarta: Dua partai dalam Koalisi Indonesia Kerja, Partai Golkar dan PKB berebut kursi ketua MPR. Keduanya mengklaim layak menempati posisi tersebut.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Golkar sebagai parpol dengan perolehan suara tertinggi kedua berharap bisa mendapatkan posisi tersebut. Menurutnya, Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan sinyal positif ke Airlangga.
"Golkar sebagai pemenang kedua berharap bisa mendapatkan (posisi) ketua MPR," kata Airlangga di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019.
Menurut Airlangga, Golkar akan mengonsultasikan terlebih dahulu nama yang akan diajukan ke partai koalisi yang ada. Ia mengklaim sudah mengantongi nama-nama yang layak menempati posisi tersebut.
"Kita sudah ada beberapa nama, nanti aja ada waktu (untuk membahas calon ketua MPR) yang penting posisinya dulu," ujarnya.
Baca juga:
BPN Dilaporkan dengan Tuduhan Makar
Sementara itu, Ketua PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga mengaku siap jika diberikan posisi sebagai ketua MPR. Saat ini, Cak Imin menduduki posisi Wakil Ketua MPR periode 2014-2019.
"Saya cuman bilang saya siap. Perintah aja lah. Mau jadi ketua (MPR), mau jadi menteri terserah," ungkap Cak Imin.
Saat disinggung soal keinginan Golkar menempati posisi tersebut, Cak Imin tak bicara banyak. Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu mengaku jika komposisi posisi ketua DPR dan MPR harus seimbang.
Ia menyoroti bagaimana komposisi ketua DPR dan MPR pada periode 2014-2019. Pada periode ini, posisi ketua DPR tiga kali diemban Golkar yang berhaluan nasionalis, di antaranya ada Setya Novanto, Ade Komaruddin, dan Bambang Soesatyo. Sementara posisi Ketua MPR diduduki oleh Zulkifli Hasan dari PAN yang berhaluan agamis.
Baca juga:
Wiranto: Penangkapan Soenarko Bukti Hukum Tak Tebang Pilih
"Ya tentu kan dulu ketua DPR dari nasionalis. Novanto, Bamsoet. Ketua MPR dari agamis, Zulkifli Hasan. Nah, komposisi nasional jadi pertimbangan juga," ungkap Cak Imin.
Cak Imin menampik dianggap tak setuju jika Golkar mendapatkan posisi ketua MPR. Menurut dia, hal ini harus dipertimbangkan secara matang dengan partai lain dalam koalisi.
"Ya kita lagi berembuklah. Jadi, nanti Golkar ngajuin siapa, PKB ngajuin siapa, yang lain ngajuin siapa. Nanti tentu pada akhirnya kita bawa dalam rapat koalisi," kata dia.
Kendati demikian, Cak Imin mengaku belum mengantongi nama siapa yang akan diajukan sebagai kandidat ketua MPR. PKB, kata dia, masih menunggu kandidat dari Golkar.
"Belum (ada nama). Kita nanti akan nunggu Golkar siapa. Cocok-cocokkan," ulasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))