Jakarta: Ulin Ni'am Yusron membocorkan hasil pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di gerbong LRT Jabodebek. Pendukung fanatik Jokowi ini berkesempatan duduk di sebelah Jokowi saat menjajal LRT Jabodebek dari Cibubur ke Dukuh Atas, Kamis 3 Agustus 2023.
"Mencoba bergaya mengikuti orang-orang besar setelah bertemu Presiden @jokowi dengan menceritakan hasil pertemuan. Begini kira-kira narasinya:," kata Ulin mengawali kisahnya di akun instagramnya, Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca juga:
Sini Dengar Perintah Jokowi! Jangan Cawapreskan Gibran yang Kurang Pengalaman
Ulin yang sekarang diganjar sebagai Komisaris di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) ini duduk di samping Jokowi selama satu jam. Dalam pertemuan itu, Ulin meyakini Jokowi mendukung Ganjar Pranowo di
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya juga berdialog soal dinamika roller coaster politik kali ini yang pada akhirnya akan menemukan bentuknya: keberpihakan beliau untuk memenangkan Mas Ganjar. Saya tidak menangkap bandul politik beliau memihak kepada capres yang pernah dua kali beliau kalahkan," ujar Ulin.
Menurut Ulin, Jokowi merasa nyaman dengan Ganjar.
"Saya menangkap adanya kesan kuat kalau Presiden Jokowi paling nyaman dan paling yakin dengan Mas Ganjar sebagai pelanjut kepemimpinan Jokowi. Ganjar adalah penerus Jokowi," tegas Ulin.
Namun dari bocoran Ulin tersebut tidak ada pernyataan atau kutipan langsung terkait dukungan Jokowi kepada Ganjar. Ulin terlihat menerka-nerka atau mengambil kesimpulan sendiri dari perbincangan tersebut.
Sementara terkait isu lainnya, Ulin menuliskan kutipan langsung ketika Jokowi risih namanya dijual-jual sejumlah tokoh dan kelompok dalam penentuan sikap politik. Juga ada kutipan langsung ketika mengungkap ketidaksetujuan Jokowi terkait wacana putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres di 2024.
Berikut bocoran lengkap Ulin Yusron:
"Mencoba bergaya mengikuti orang-orang besar setelah bertemu Presiden @jokowi dengan menceritakan hasil pertemuan. Begini kira-kira narasinya:
Tadi saya berbicara satu jam lebih dengan Presiden tentang situasi politik di luar sana di mana banyak tokoh partai, ormas yang mengatasnamakan Jokowi dalam mengambil keputusan politik. Padahal yang terjadi sebenarnya tidak ada kontak dan arahan dari Presiden. “Ya itu kan keputusan mereka sendiri kok selalu mengatasnamakan saya,” tutur Pak Jokowi.
Selama satu jaman bersama naik LRT Jabodebek (Lintas Rel Terpadu Jakarta Bogor Depok Bekasi) dari Cibubur ke Dukuh Atas, (Kamis, 3/8/2023), saya juga menemukan fakta bahwa pencawapresan Mas Gibran benar-benar manuver capres untuk mengesankan paling absah sebagai pelanjut Jokowi. “Saya udah sampaikan gak usah, kan belum banyak pengalaman, cari saja yang berpengalaman,” kata Presiden menjawab permintaan pencawapresan Gibran.
Presiden juga paham dan menyerap aspirasi yang masuk bahwa pencawapresan Mas Gibran akan melukai hasil reformasi 1998 yang baru berusia seperempat abad tentang semangat anti nepotisme. Presiden tidak mau legasi pemerintahannya dirusak oleh wacana pencawapresan putranya.
Berkali-kali beliau juga menanyakan bagaimana perkembangan pemenangan Mas Ganjar. Meminta gambaran animo dukungan, mesin politik dan orkestrasi dst. Tampak betul beliau ingin mendapat informasi pergerakan pemenangan Mas Ganjar masih berada di jalan yang benar.
Saya juga berdialog soal dinamika roller coaster politik kali ini yang pada akhirnya akan menemukan bentuknya: keberpihakan beliau untuk memenangkan Mas Ganjar. Saya tidak menangkap bandul politik beliau memihak kepada capres yang pernah dua kali beliau kalahkan.
Saya menangkap adanya kesan kuat kalau Presiden Jokowi paling nyaman dan paling yakin dengan Mas Ganjar sebagai pelanjut kepemimpinan Jokowi. Ganjar adalah penerus Jokowi. Saya sampaikan testimoni beberapa tokoh tentang kepemimpinan Mas Ganjar yang paling natural, dan mirip dengan Jokowi. Sekian!."
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))