Jakarta: Pertemuan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai akan membawa dampak sistematis. Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menyebut pertemuan itu akan membawa persepsi positif di tengah masyarakat.
"Kedua pihak memang harus bertemu untuk meluruskan persepsi yang tidak tepat terhadap pemilihan umum," kata Ray kepada Medcom.id, Selasa, 4 Juni 2019.
Baca: Ma'ruf: Jokowi Upayakan Rekonsiliasi
Pertemuan itu dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pemilihan umum merupakan pesta yang digelar sekali lima tahun.
"Untuk membuat masyarakat terlatih melihat politik ya begini saja, enggak usah dibawa ke urusan kafir enggak kafir," kata dia.
Ray mengakui pemilu kali ini berbeda dengan sebelumnya. Di mana pertentangan tak hanya terjadi di ranah politis namun juga ideologis.
Karena itu, Jokowi dan Prabowo harus bertemu. Pertemuan itu akan menegaskan bahwa pemilu merupakan kontenstasi biasa. Ia berharap pertemuan tak hanya di mulut saja, tapi juga direalisasikan.
"Itu juga harus dibuktikan oleh mereka, karena di bawah itu sudah memandang ini lebih dari sekadar pemilu," ujar Ray.
Baca: Cara Pandang Rekonsiliasi Perlu Diubah
Ray menegaskan seluruh pihak mengharapkan pertemuan segera berlangsung. Karena pertemuan itu menentukan banyak hal substansial, seperti persatuan dan kesatuan bangsa.
"Lebih dari itu ya untuk mengajarkan kepada publik bahwa pemilu ini enggak ada urusannya dengan ideologi-ideologian, ini kan kontestasi lima tahunan," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))