Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

PPP Butuh Pemimpin yang Mampu Tingkatkan Elektoral

Achmad Zulfikar Fazli • 26 Agustus 2020 18:12

“Sejauh ini, hanya Pak Gatot dan Pak Sandi yang memenuhi kriteria tersebut, baik secara intelektual, moral, electokal dan modal sosial,” ujar dia.
 
Namun, Toto mengakui kemungkinan ada resistensi dari sebagian kelompok internal terhadap kedua figur tersebut. Sandi masih menjadi pengurus di Partai Gerindra, sedangkan Gatot memilih jalan oposisi sebagai salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). 
 
“Ini memang pilihan pahit. Kalau bicara penyelamatan partai agar tidak makin terpuruk, dan bahkan karam, suka atau tidak, PPP butuh darah segar yang bisa memanggil pulang kandang kembali para pemilih tradisionalnya yang ideologis, tapi sekaligus membawa segmen pemilih baru,” ujar dia.

Menurut Toto, Sandi dan Gatot sebetulnya bukan hanya mumpuni secara personal sebagai pemimpin, tapi juga memiliki potensi kesamaan ‘darah’ dengan PPP. Gatot misalnya, selain nasionalis sebagai mantan tentara, dia dianggap agamis. 
 
"Ada kombinasi dua hijau, yaitu hijau tentara dan hijau Islam," ucap dia.
 
Baca: PPP Ingin Jaga Stabilitas Akar Rumput Jelang Pilkada
 
Begitu juga dengan Sandi. Dia menilai Sandi bisa menarik segmen milenial dan mak-mak. Hal itu pernah ditunjukkan Sandi saat maju sebagai calon wakil presiden para Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
 
Toto menilai Sandi juga sosok santun yang sangat mungkin diterima para stakeholder yang selama ini menjadi simpul penting di PPP, seperti para ulama, kiai dan ustaz. Sandi bisa menjadi figur tengah dari lima kelompok yang ada di PPP, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Sarekat Islam (SI).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan