Antusias warga mengunjungi dan memperhatikan ragam diorama saat terjadinya penculikan Jendral Besar A.H Nasution oleh pasukan Tjakrabirawa. Foto: MI/Ramdani
Antusias warga mengunjungi dan memperhatikan ragam diorama saat terjadinya penculikan Jendral Besar A.H Nasution oleh pasukan Tjakrabirawa. Foto: MI/Ramdani

Ramai-ramai Bantah TNI AD Disusupi PKI

Sri Yanti Nainggolan • 30 September 2021 17:36
Jakarta: Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menuding TNI disusupi Partai Komunis Indonesia (PKI). Berbagai pihak pun membantahnya, dari pihak TNI hingga sejarawan. 
 
Gatot menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI. Dia mengklaim hal itu dapat dilihat dari hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).
 
Barang yang dipermasalahkan, yakni patung mantan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KSAB) Jenderal AH Nasution, mantan Pangkostrad Mayor Jenderal (Mayjen) Soeharto, dan eks Komandan Resimen Para Komando AD (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo. Patung itu dibuat Pangkostrad Letjen AY Nasution (2011-2012).

Hal itupun dibantah tegas. Berikut adalah pernyataan beberapa pihak yang memastikan isu penyusupan PKI dalam tubuh TNI tak benar. 

1. Pangkostrad sebut Gatot tidak tabayun

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman menilai tuduhan TNI disusupi PKI sangat keji. 
 
"Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 September 2021. 
 
Ramai-ramai Bantah TNI AD Disusupi PKI
Letjen Dudung Abdurachman semasa menjabat sebagai pangdam jaya. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Jenderal berbintang tiga itu menyesalkan pernyataan Gatot. Dudung menilai Gatot sebagai seniornya di TNI seharusnya terlebih dahulu mengklarifikasi kepadanya. 
 
"Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," ujar Dudung.  
 
Dudung mengakui ketiga patung itu memang sudah tidak ada. Patung itu diambil langsung oleh sang penggagas, AY Nasution, atas izin Dudung. 
 
"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," ungkap Dudung. 

2. Panglima TNI anggap pernyataan Gatot adalah nasehat untuk junior

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto merespons isu dugaan penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI yang dihembuskan Gatot Nurmantyo. Marsekal Hadi mengaku enggan berpolemik dengan isu tersebut.
 
"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat," kata Panglima TNI ketika dikonfirmasi wartawan.
 
Baca juga: Tuduhan TNI Disusupi PKI Berbahaya, Ini Potensi Terburuk yang Bisa Terjadi
 
Marsekal Hadi menganggap pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut sebagai nasihat senior kepada para prajurit yang masih aktif selalu waspada agar lembaran sejarah yang kelam tak terjadi kembali.
 
"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," ungkapnya.
 
Halaman Selanjutnya
3. Ketua Pepabri nyatakan PKI…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan