Kepala BPOM Penny K Lukito. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
URL Berhasil di Salin
Izin Darurat Vaksin Moderna Terbit, Bisa Diterima Penderita Komorbid
Theofilus Ifan Sucipto • 02 Juli 2021 11:17
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk Vaksin Moderna per Kamis, 1 Juli 2021. Vaksin ini bisa disuntikkan kepada penderita penyakit penyerta.
“Kemarin (kami) menambah satu jenis vaksin yang dapat EUA, yaitu Vaksin Moderna,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam telekonferensi, Jumat, 2 Juli 2021.
Penny menyebut efikasi atau daya guna Vaksin Moderna mencapai 94,1 persen bagi kelompok usia 18 hingga 65 tahun. Efikasi bagi kelompok usia di atas 65 tahun mencapai 86,4 persen.
“Keamanan Vaksin Moderna bisa ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik,” ujar dia.
Penderita komorbid dipastikan aman menerima Vaksin Moderna. Contohnya, penderita penyakit paru-paru kronis, jantung, obesitas berat, liver, hingga human immunodeficiency virus (HIV).
“Vaksin ini memberi profil keamanan dan efikasi sama pada kelompok komorbid,” papar Penny.
Baca: Remaja 12-17 Tahun Dapat Vaksin, Dinkes DKI Pastikan Ada Skrining
Tingkat keparahan Vaksin Moderna berada di grade 1 dan 2 dengan kejadian paling banyak nyeri otot, kelelahan, hingga sakit kepala. Vaksin diberikan dengan dosis 0,5 milliliter (ml) hingga dua kali dengan rentang waktu satu bulan setelah penyuntikan pertama.
Penny menuturkan Vaksin Moderna masuk melalui jalur bilateral sebagai bantuan dari Amerika Serikat. Vaksin itu diserahkan kepada Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility untuk didistribusikan ke berbagai negara.
BPOM berterima kasih atas kerja sama Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Kolaborasi itu membuat kajian penerbitan EUA vaksin Moderna lebih matang.
“Untuk merespons kebutuhan vaksin yang tinggi dan upaya pemerintah memperluas cakupan akses vaksin,” tutur dia.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk Vaksin Moderna per Kamis, 1 Juli 2021. Vaksin ini bisa disuntikkan kepada penderita penyakit penyerta.
“Kemarin (kami) menambah satu jenis vaksin yang dapat EUA, yaitu Vaksin Moderna,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam telekonferensi, Jumat, 2 Juli 2021.
Penny menyebut efikasi atau daya guna Vaksin Moderna mencapai 94,1 persen bagi kelompok usia 18 hingga 65 tahun. Efikasi bagi kelompok usia di atas 65 tahun mencapai 86,4 persen.
“Keamanan Vaksin Moderna bisa ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik,” ujar dia.
Penderita komorbid dipastikan aman menerima Vaksin Moderna. Contohnya, penderita penyakit paru-paru kronis, jantung, obesitas berat, liver, hingga human immunodeficiency virus (HIV).
“Vaksin ini memberi profil keamanan dan efikasi sama pada kelompok komorbid,” papar Penny.
Tingkat keparahan Vaksin Moderna berada di grade 1 dan 2 dengan kejadian paling banyak nyeri otot, kelelahan, hingga sakit kepala. Vaksin diberikan dengan dosis 0,5 milliliter (ml) hingga dua kali dengan rentang waktu satu bulan setelah penyuntikan pertama.
Penny menuturkan Vaksin Moderna masuk melalui jalur bilateral sebagai bantuan dari Amerika Serikat. Vaksin itu diserahkan kepada Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility untuk didistribusikan ke berbagai negara.
BPOM berterima kasih atas kerja sama Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Kolaborasi itu membuat kajian penerbitan EUA vaksin Moderna lebih matang.
“Untuk merespons kebutuhan vaksin yang tinggi dan upaya pemerintah memperluas cakupan akses vaksin,” tutur dia.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.