Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kanan). MI/Usman Iskandar
Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kanan). MI/Usman Iskandar

Berita Terpopuler Nasional

Alasan Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Dihentikan hingga 84 Petugas Pemilu Dilaporkan Meninggal

Eko Nordiansyah • 20 Februari 2024 07:23
Jakarta: Pemberitaan mengenai alasan penghentian rekapitulasi suara di sejumlah kecamatan menjadi yang paling populer di Kanal Nasional Medcom.id, Senin, 19 Februari 2024. Selain itu ada pemberitaan mengenai 84 orang petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu) meninggal dunia.
 
Berikut ini 3 berita paling populer di Kanal Nasional Medcom.id:

Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Dihentikan, KPU: Sinkronisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) membeberkan penghentian rekapitulasi suara di sejumlah kecamatan. Ketua KPU Hasyim Asy'ari berdalih pihaknya ingin menyinkronkan data lapangan dan sisten informasi rekapitulasi (Sirekap) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
"Rekapitulasi dihentikan sementara itu untuk memastikan ini dulu (sinkronisasi), tayangan (di Sirekap) yang sudah unggah dan hasil suara sudah sinkron," kata Hasyim di Jakarta, Senin, 19 Februari 2024.

Menurut dia, data Sirekap dan penghitungan manual mesti sinkron terlebih dahulu. Sehingga, data riel dan tayangan Sirekap dapat berjalan selaras.
 
Selengkapnya baca di sini
 
Baca juga: Sirekap Disorot, KPU Bakal Evaluasi KPPS
 

84 Petugas Pemilu Dilaporkan Meninggal

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus kematian petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu). Total ada 84 orang meninggal berdasarkan laporan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
 
"KPU angkanya 71 untuk yang tanggal 14-18 Februari. Sementara Bawaslu ada tambahan 13 orang. Jadi totalnya ada 84 orang yang meninggal sampai sekarang," kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024.
 
Budi membandingkan kematian petugas di Pemilu 2024. Jumlah korban meninggal tahun ini mencapai 16 persen ketimbang kematian 500 lebih petugas di Pemilu 2019.
 
Selengkapnya baca di sini
 
Baca juga: Audit Sirekap Dinilai Penting untuk Jawab Keraguan Masyarakat
 

Jokowi Sebut Perubahan Iklim Sebabkan Harga Beras di Indonesia Naik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan perubahan iklim dan cuaca menyebabkan terjadinya gagal panen. Sehingga menjadi penyebab harga beras di seluruh dunia, termasuk Indonesia mengalami kenaikan.
 
Hal itu disampaikan Jokowi saat menyerahkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Tangerang Selatan, Banten. 
 
"Harga beras di seluruh negara, di dunia itu sekarang naik, tidak hanya di Indonesia saja, di semua negara harganya naik. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, perubahan cuaca sehingga banyak yang gagal panen," kata Jokowi saat dikutip dari Antara, Senin, 19 Februari 2024.
 
Selengkapnya baca di sini
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan