Ilustrasi. Foto: Pixabay
Ilustrasi. Foto: Pixabay

6 Alasan Orang Suka Pamer di Medsos: Insecure hingga Haus Perhatian

Fatha Annisa • 23 September 2024 19:38
Jakarta: Pamer atau flexing telah menjadi fenomena yang lumrah di era ramainya pengguna media sosial (medsos). Perilaku ini ditandai dengan kecenderungan untuk memamerkan pencapaian, kepemilikan, atau gaya hidup mereka kepada orang lain.
 
Perilaku ini memiliki sejumlah dampak buruk, seperti memicu sifat boros dan membuat diri terlihat butuh pengakuan dari orang lain. Terlalu menunjukkan apa yang dimiliki juga dapat mengundang orang-orang yang memiliki niat buruk datang ke hidup Anda. 
 
Namun, perilaku pamer tak serta-merta dimiliki oleh semua orang. Ada banyak alasan dan penyebab timbulnya perilaku pamer, mulai dari dorongan faktor psikologis hingga lingkungan sekitar.
 
 
Baca juga: Bermedia Sosial Harus Berbekal Literasi Berpikir Kritis
 

Alasan orang suka pamer di medsos

Adapun berbagai alasan orang gemar memamerkan pencapaian hingga kekayaannya di media sosial adalah sebagai berikut:
 

1. Rasa tidak aman dan insecure

Salah satu alasan utama orang pamer adalah untuk menutupi rasa tidak aman atau insecure yang mereka rasakan. Mereka mencoba mengompensasi keraguan dan rasa rendah diri dengan menampilkan diri mereka lebih baik dari yang sebenarnya.
 
Dengan memamerkan pencapaian, mereka berharap mendapatkan pengakuan dan validasi dari orang lain untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.
 

2. Keinginan untuk mendapatkan pengakuan

Alasan lain orang pamer adalah untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Mereka ingin dilihat sukses, kaya, atau memiliki kehidupan yang sempurna. Perilaku pamer ini bisa menjadi cara untuk menarik perhatian dan meningkatkan status sosial mereka di mata orang lain.
 
 
Baca juga: Berkaca dari Kasus Akun Fufufafa, Begini Cara Menghilangkan Jejak Digital di Kaskus
 

3. Pengaruh medsos

Media sosial memainkan peran penting dalam meningkatnya fenomena pamer. Platform media sosial seperti Instagram dan Facebook mendorong orang untuk menampilkan versi ideal diri mereka sendiri.
 
Dalam lingkungan tersebut, mudah bagi individu untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa tidak cukup baik. Hal ini dapat memicu perilaku pamer sebagai upaya untuk meningkatkan harga diri mereka.
 

4. Tren sosial

Perilaku pamer juga dipengaruhi oleh tren sosial. Pasalnya di beberapa kelompok sosial tertentu, memamerkan kekayaan dan kesuksesan dipandang sebagai hal yang dapat diterima atau bahkan didukung.
 
Baca juga: Begini Cara Biar Gak Insecure di Media Sosial
 

5. Pencarian identitas

Bagi sebagian orang, perilaku pamer dapat menjadi cara untuk mencari identitas. Mereka mencoba mengekspresikan diri melalui harta benda atau pencapaian yang dimiliki. Dengan pamer, mereka mencoba membangun rasa memiliki dan makna dalam hidup.
 

6. Haus perhatian

Perilaku pamer dapat dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Individu yang pamer mungkin merasa kesepian atau terabaikan dan menggunakan perilaku pamer sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain dan merasa dihargai.
 
Penting untuk diingat bahwa perilaku pamer biasanya disebabkan oleh rasa tidak aman dan kerentanan. Untuk itu, memberikan dukungan dan pemahaman dapat membantu individu mengatasi kecenderungan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan