ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

Pengamat: Bentrok TNI-Polri Penyakit Kambuhan

Siti Yona Hukmana • 01 Desember 2021 10:50

"Ini persoalan yang tak bisa diselesaikan secara instan, apalagi hanya dengan bermaafan dan foto bareng. Diperlukan juga aturan main yang lebih rigid soal tugas perbantuan TNI maupun mengenai operasi militer selain perang (OMSP) yang beririsan dan bersinggungan baik dengan Polri maupun dengan kementerian dan lembaga lainnya," ucap pengamat intelijen itu.  
 
Aparat TNI-Polri bentrok beberapa waktu lalu. Pertama, TNI-Polri adu jontos di depan pos lantas Mutiara Mardika Ambon, Maluku, sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu, 24 November 2021.
 
Peristiwa itu dipicu anggota TNI tak terima anggota keluarganya ditilang polisi lalu lintas (Polantas) Polresta Ambon. Anggota TNI yang berasal dari Kodam Pattimura memukul anggota polantas hingga tersungkur. Kedua belah pihak disebut telah berdamai. Namun, pemberian sanksi disiplin tetap diproses.

Peristiwa kedua, TNI-Polri dari Satgas Nanggala Kopassus dan Satgas Amole terlibat bentrok di Mess Hall, Tembagapura, Mimika, Papua pada Sabtu, 27 November 2021. Peristiwa itu dipicu komplain terkait harga rokok yang dijual enam orang anggota Satgas Amole. 
 
Sebanyak 20 anggota TNI dari Satgas Nanggala mengeroyok enam anggota Polri. Akibatnya, anggota polisi mengalami luka-luka. Kedua belah pihak diklaim telah berdamai. Namun, anggota TNI-Polri yang terlibat bentrok dipastikan akan dikenakan sanksi disiplin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan