ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

Pengamat: Bentrok TNI-Polri Penyakit Kambuhan

Siti Yona Hukmana • 01 Desember 2021 10:50
Jakarta: Aparat TNI-Polri kerap bentrok belakangan. Perselisihan antara TNI-Polri disebut penyakit kambuhan. 
 
"Berulang terus dan tidak pernah diobati dengan baik," kata pengamat militer Khairul Fahmi kepada Medcom.id, Rabu, 1 Desember 2021. 
 
Khairul menyayangkan pertikaian yang tidak kunjung teratasi itu. Menurut dia, setidaknya ada komitmen bersama untuk membenahi internal masing-masing, walau penyakit itu tidak bisa disembuhkan. 

"Karena pemicunya ada di dalam rumah. Seperti egosektoral, superioritas, kebanggaan, dan jiwa korsa yang dipompa berlebihan, yang kemudian berekses rendahnya penghormatan dan hadirnya ketidaksukaan pada pihak lain," ungkap Khairul. 
 
Di sisi lain, kata dia, masing-masing pihak perlu introspeksi diri, terutama terkait kepercayaan publik. Menurutnya, Polri sebagai institusi yang memiliki fungsi pelayanan publik harus terus memperbaiki diri meningkatkan dukungan publik dengan meminimalisasi praktik buruk dalam pelayanan publik dan penegakan hukum. 
 
Sementara itu, TNI memiliki tingkat kepercayaan lebih baik karena tidak banyak terlibat langsung dalam urusan-urusan publik. TNI diminta harus bisa mengendalikan diri dari keterlibatan berlebihan dan tidak menonjolkan superioritas. 
 
"Kuncinya ada pada pembenahan integritas moral dan praktik-praktik kepemimpinan, terutama bagi para pimpinan/perwira di lapangan," ujar Khairul. 
 
Baca:  Kerap Bentrok, Anggota TNI-Polri Diminta Jaga Nama Baik Kesatuan
 
Khairul mengatakan pimpinan itu lah yang semestinya lebih dahulu menerapkan kedisiplinan, kepatuhan, dan kesadaran untuk tidak melakukan tindakan yang memalukan dan merusak nama baik korps. Hal itu diyakini akan menjadi teladan bagi para personel di akar rumput. 
 
 
Halaman Selanjutnya
"Ini persoalan yang tak bisa…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan