Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo. Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo. Antara/Adiwinata Solihin

Sejarawan: Pemutaran Film G30S/PKI Tak Sesuai Zaman

Anggi Tondi Martaon • 26 September 2020 05:49

Dramatisasi film

Bonnie menyebut beberapa adegan Film G30S/PKI tidak sesuai dengan fakta sejarah. Namun, hal itu dianggap sebagai salah satu cara 'bumbu' film tersebut. Menurutnya, film sejarah tetap membutuhkan unsur fiksi untuk mendramatisasi cerita film tersebut.
 
"Jadi bagaimana pun film itu tidak bisa sepenuhnya mencerminkan kebenaran," kata dia.
 
Baca: Ketua DPR: Tak Perlu Nobar Film G30S PKI

Salah satu fakta sejarah yang tidak sesuai dalam film tersebut ialah penyiksaan yang dialami enam jenderal TNI yang menjadi korban. Informasi ini diperkuat oleh pidato Presiden Indonesia Soekarno di depan gubernur seluruh Indonesia pada Desember 1965.
 
Berdasarkan informasi yang disampaikan Soekarno, keenam jenderal dan Ade Irma Suryani Nasution meninggal karena ditembak. Hal ini berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh tim forensik saat itu.
 
"Dia (Soekarno) bilang begini, 'itu enggak ada tuh jenderal disilet, dicungkil matanya'. Enggak ada," ungkap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan