Ilustrasi bendera merah putih ANT/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi bendera merah putih ANT/Akbar Nugroho Gumay

Tapak Tilas Peristiwa 10 November 1945, Ikon Perjuangan Pemuda

Theofilus Ifan Sucipto • 06 November 2020 16:11

Semangat rakyat Surabaya melawan Inggris meluap setelah seorang pemuda bernama Sutomo atau yang lebih dikenal dengan Bung Tomo berpidato. Semangat perjuangan pemuda Surabaya terdengar sampai wilayah lain. Pemuda dari wilayah lain, seperti Tulungagung dan Kediri turut mendukung bahkan terlibat peperangan.
 
“Keberanian mereka luar biasa. Perlawanannya betul-betul sangat kuat,” tutur dia.
 
Saking kuatnya, kata Andi, pihak Inggris mengaku ngeri melihat dampak peperangan. Bahkan kalangan sekutu menulis komentar mereka di koran-koran.

“Kota Surabaya luluh lantak dengan api menyala di mana-mana. Orang Eropa menyaksikan dan ngeri melihat dampaknya dari perlawanan yang begitu kuat," ujar dia.
 
(Baca: Pemerintah Jangan Lupakan Veteran Perang)
 
Perang yang berlangsung selama tiga minggu ini membuat ribuan rakyat Surabaya gugur. Pemerhati sejarah, Abdul Waid, dalam bukunya berjudul Bung Tomo: Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November, mencatat sedikitnya enam ribu rakyat Surabaya gugur.
 
Peristiwa itu kini dikenang sebagai Hari Pahlawan. Hal itu sesuai Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional.
 
“Jadi bisa dibilang pada satu titik semangat kaum muda terlihat untuk mempertahankan revolusi,” ujar Andi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan