ilustrasi. Foto: Medcom.id
ilustrasi. Foto: Medcom.id

Pengacara Ungkap Motif Pelaku Aniaya Santri di Ponpes Kediri: Kesal Korban Sulit Dinasehati

Fatha Annisa • 28 Februari 2024 19:38
Jakarta: Penasehat hukum pelaku penganiayaan di Pondok Pesantren Al Hanifiyah Kediri, Jawa Timur mengungkapkan motif para pelaku. Kasus penganiayaan ini menyebabkan seorang santri meninggal dunia. 
 
Polisi telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan seorang santri berinisial BB tewas. Keempatnya ialah kakak kelas korban, yakni MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.
 

Pelaku Kesal Korban Sulit Dinasehati

Keempat pelaku dan korban diketahui tinggal dalam satu kamar di pondok pesantren tersebut. Rini Puspitasari selaku kuasa hukum pelaku mengungkapkan, para pelaku memukul korban karena kesal korban susah dinasehati perkara salat jamaah.
 
“Berdasarkan keterangan anak-anak (pelaku) mengakui memukul dan tidak niat biar BB sampai gimana. Itu emosi sesaat, karena BB diomongi tidak manut,” ujar Rini. 
 
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Penganiayaan Santri di Ponpes Kediri hingga Tewas

 
Rini menjelaskan, awalnya pada Rabu, 21 Februari, korban berdiam di kamar saat kejadian karena baru sembuh dari sakit. Korban juga tidak bersekolah dan tidak melakukan salat jamaah. Para pelaku lantas menegurnya, tetapi tidak digubris. 
 
“Awalnya yang dapat info itu AK dan AF sepupunya. Lalu menegur si BB. Ditanyai, kamu kenapa tidak salat? BB jawabnya tidak nyambung,” lanjut Rini. 
 
Lalu pada Kamis, 22 Februari, BB dikabarkan tidak ikut salat jamaah lagi. Para pelaku lantas memerintah korban untuk salat. Korban memilih mandi terlebih dahulu. Namun, para pelaku malah merasa ditantang ketika korban keluar dari kamar mandi dalam keadaan tanpa busana. 
 
“Oleh salah satu pelaku dirangkul dan dibawa ke kamar. Lalu diomongi lagi dan BB jawabannya tidak nyambung. Iya-iya gitu tok, tapi tidak dilaksanakan. Terus sempat melotot, akhirnya dipukul lagi,” kata Rini. 
 
 
Baca juga: Santri di Kediri Tewas Diduga Dianiaya Temannya, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
 

Pelaku Sempat Obati Luka Korban

Korban mengalami luka-luka karena pukulan yang dilakukan para pelaku. Kemudian, kata Rini, pelaku mengobatinya pada Kamis malam. Mereka juga berniat membawa korban ke rumah sakit. 
 
Pada Jumat, 22 Februari, dini hari, kondisi korban semakin memburuk. Korban tampak pucat dan dilarikan ke rumah sakit saat itu juga. Nahas, korban dinyatakan meninggal saat sampai di rumah sakit. 
 
“Jenazahnya dibawa ke pondok, lalu dimandikan dan dikafani dibawa ke Banyuwangi hari Jumat setelah salat Jumatan,” tutur rini. 
 
 
Baca juga: Terungkap, Santri di Kediri yang Disebut Tewas Jatuh di Kamar Mandi Ternyata Dianiaya Senior

 
Sebagai seorang penasihat hukum, Rini berjanji akan mendampingi para pelaku selama proses penyidikan di Polres Kediri Kota supaya hak mereka sebagai anak yang bermasalah dengan hukum bisa terpenuhi. 

Sebelumnya diberitakan, seorang santri asal Banyuwangi tewas dianiaya sesama santri di Ponpes Al Hanifiyah Kediri, Jawa Timur. Pihak pesantren awalnya menyebut BB meninggal karena jatuh di kamar mandi. Namun, keluarga korban merasa curiga setelah menemukan banyak luka di tubuh korban.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan