ilustrasi. Foto: Medcom.id
ilustrasi. Foto: Medcom.id

Polisi Ungkap Motif Penganiayaan Santri di Ponpes Kediri hingga Tewas

Fatha Annisa • 27 Februari 2024 13:33
Jakarta: Seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al Hanifiyyah, Kecamatan Mojo, Kediri, Jawa Timur, diduga tewas dianiaya teman sesama santri. Polisi mengungkap motif penganiayaan diduga karena kesalahpahaman.
 
"Motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. Jadi mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang," beber Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji.
 
Bramastyo tidak menjelaskan secara rinci salah paham yang dimaskud berkaitan dengan masalah apa. Namun, kata Bramastyo, empat tersangka telah ditetapkan dalam kasus kematian di lingkungan pesantren ini. 
 
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita laksanakan penahanan lebih lanjut,” ujar Bramastyo.
 
Baca juga: Santri di Kediri Tewas Diduga Dianiaya Temannya, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

 
Keempat tersangka merupakan santri di pondok pesantren yang sama, yakni  MN (18) seorang pelajar kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Kota Surabaya.
 
Akibat perbuatannya, keempat tersangka dikenakan Pasal 80 Ayat 3 tentang perlindungan anak, Pasal 170 dan Pasal 351 tentang penganiayaan berulang yang menyebabkan luka berat atau mati dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
 
Baca juga: Santri di Kediri Tewas Dianiaya 4 Rekannya, Pihak Ponpes Buka Suara
 

Sempat Disebut Tewas Karena Jatuh di Kamar Mandi

Keluarga korban awalnya diberitahu FTH, saudara korban yang ikut membawa pulang jenazah korban, bahwa korban tewas karena jatuh dari kamar mandi. Kecurigaan keluarga mencuat ketika ada ceceran darah yang keluar dari keranda. 
 
Ketika kain kafan dibuka, pihak keluarga terkejut melihat lebam di sekujur tubuh korban. Keluarga korban juga menyebut ada bekas seperti jeratan di leher korban, serta hidung korban diduga patah. 
 
 
Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Kekerasan Santri Ponpes di Malang

 
Sementara itu, pengasuh Ponpes PPTQAl Hanifiyyah, Fatihunada atau Gus Fatih mengaku tidak tahu dugaan penganiayaan yang menyebabkan BBM tewas. Ia mengaku hanya mendapat laporan korban meninggal karena terjatuh di kamar mandi.
 
"Saya mendapat laporan itu jatuh terpeleset di kamar mandi, terus kemudian dibawa ke rumah sakit dari saudaranya (FTH). Kemudian saya spontan bertanya sakit apa kok ke rumah sakit, tapi ya saya percaya karena yang menyampaikan kakaknya (sepupu). Masak kakaknya mau menipu, kan kecil kemungkinan," kata Gus Fatih.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan