"Hidayah sama dengan kata hadiah. Hadiah adalah sebuah anugerah yang diberikan kepada satu pihak, dikemas atau dibungkus yang bagus, diserahkan dengan lemah lembut, untuk menunjukkan kasih sayang si pemberi," kata KH Quraish Shihab dalam tayangan Tafsir Al Mishbah di Metro TV, Jumat (10/6/2016).
Hidayah diturunkan Allah SWT dalam dua bentuk. Ragam pertama hidayah bisa diberikan Allah SWT tanpa harus didahului permintaan. Contoh paling dekat tentang hidayah jenis ini tergambar pada peristiwa berputarnya posisi janin di dalam perut manusia menjadi lebih pas di masa-masa jelang kelahiran. Naluri yang diturunkan kepada bayi tersebut bisa dianggap hidayah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hidayah yang kedua adalah hidayah yang jalannya secara penuh diserahkan kepada manusia itu sendiri. Allah SWT sudah memberikan penjelasan mengenai kebaikan. Manusia itu sudah tahu, maka Allah SWT biarkan ia untuk memilih selamat atau merugi."
Dalam ikhtiar meraih hidayah jenisyang kedua ini hendaknya manusia terus mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebab, ketentuan memeroleh hidayah tetap berdasarkan pada keridaan Allah SWT.
"Oleh karena itu maka menurut hemat saya, makna dari ihdinaa al-shshiraatha al-mustaqiima(QS. Al-Fatihah: 6) adalah bukan tunjukilah kami jalan yang lurus, karena Allah SWT sudah tunjukkan semua. Akan tetapi 'antarkan' kami ke jalan yang lurus," kata Kiai Quraisy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)
 
     
								 
								 
								 
								 
								 
								 
								 
								 
								 
	 
			         
			            