Rilis pengungkapan kasus Indra Kenz/Medcom.id/Siti
Rilis pengungkapan kasus Indra Kenz/Medcom.id/Siti

Tersisa Rp1,8 Miliar, Indra Kenz Diduga Selundupkan Uang ke Kripto

Siti Yona Hukmana • 25 Maret 2022 20:28
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menduga Indra Kesuma alias Indra Kenz menyelundupkan uang melalui investasi ke kripto atau aset digital. Pasalnya, polisi hanya menemukan uang Rp1,8 miliar di rekening tersangka kasus investasi bodong trading binary option lewat aplikasi Binomo ini. 
 
"Iya itu dugaan ya (menyelundupkan uang ke kripto)," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret 2022. 
 
Chandra tengah mendalami dugaan itu. Dia siap menerima informasi dari siapa pun untuk melacak dugaan penyelundupan ke kripto atau rekening lain guna penyelamatan aset. 

Baca: Bantahan Indra Kenz Tak Pengaruhi Penyidikan
 
"Penyidik, kami tidak berhenti di sini, apapun informasi yang ada seperti rekan-rekan dari Twitter itu kita dalami juga," ungkap Chandra. 
 
Dia mempersilakan masyarakat melapor ke hotline yang telah disediakan. Chandra memastikan identitas pelapor dirahasiakan. 
 
"Dalam kesempatan ini kami sampaikan, kalau ada masyarakat ada informasi kita ada hotline dan rahasia pemberi informasi akan kami rahasiakan. Monggo silakan," ucap Chandra.
 
Sebelumnya, seorang netizen di Twitter bernama Robin Syihab dengan akun @anvie mengaku tengah diminta temannya untuk analisis anomali transaksi sebuah koin kripto. Dia menemukan fakta-fakta menarik yang mengungkap tempat persembunyian aset-aset kripto yang bernilai fantastis dilakukan oleh tersangka afiliator binary option yang belum disita pihak berwajib.
 
Mulanya, kata dia, pada Kamis, 17 Maret 2022 pukul 21:54 tiba-tiba ada sebuah transaksi besar pada sebuah aset kripto X yang melejitkan harga dari Rp3.000 ke Rp17.500 hanya kurang dari 30 menit. Menurut dia, hal itu tidak wajar karena aset kripto sudah berhari-hari tidak ada pergerakan yang berarti malah cenderung turun. 
 
Lalu, dia mencoba mencari tahu akun yang melakukan transaksi besar dalam rentang waktu tersebut. Dia mengambil tiga urutan paling atas dan ditemukan akun melakukan transaksi besar dari dan ke alamat yang sama, yakni 0xee61f5fb0db81d3a09392375ee96f723c0620e07.
 
Dia mengecek di daftar holders, alamat tersebut tidak ada di daftar 50 besar holder koin. Kemudian, dia melihat sirkelnya menggunakan Bitquery untuk tracing transaksi keluar dan masuk. Lalu, ditemukan tiga alamat yang memiliki koleksi aset digital bernilai puluhan miliar rupiah jika dilihat menggunakan eterschan. 
 
"Alamat 1 memiliki 763 aset senilai USD5.458.875 atau setara dengan Rp78 miliar rupiah dengan kurs dolar saat ini," cuit akun tersebut seperti dilihat Medcom.id, Jumat, 25 Maret 2022. 
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan