Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menduga Indra Kesuma alias Indra Kenz menyelundupkan uang melalui investasi ke kripto atau aset digital. Pasalnya, polisi hanya menemukan uang Rp1,8 miliar di rekening tersangka kasus investasi bodong trading binary option lewat aplikasi Binomo ini.
"Iya itu dugaan ya (menyelundupkan uang ke kripto)," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret 2022.
Chandra tengah mendalami dugaan itu. Dia siap menerima informasi dari siapa pun untuk melacak dugaan penyelundupan ke kripto atau rekening lain guna penyelamatan aset.
Baca: Bantahan Indra Kenz Tak Pengaruhi Penyidikan
"Penyidik, kami tidak berhenti di sini, apapun informasi yang ada seperti rekan-rekan dari Twitter itu kita dalami juga," ungkap Chandra.
Dia mempersilakan masyarakat melapor ke hotline yang telah disediakan. Chandra memastikan identitas pelapor dirahasiakan.
"Dalam kesempatan ini kami sampaikan, kalau ada masyarakat ada informasi kita ada hotline dan rahasia pemberi informasi akan kami rahasiakan. Monggo silakan," ucap Chandra.
Sebelumnya, seorang netizen di Twitter bernama Robin Syihab dengan akun @anvie mengaku tengah diminta temannya untuk analisis anomali transaksi sebuah koin kripto. Dia menemukan fakta-fakta menarik yang mengungkap tempat persembunyian aset-aset kripto yang bernilai fantastis dilakukan oleh tersangka afiliator binary option yang belum disita pihak berwajib.
Mulanya, kata dia, pada Kamis, 17 Maret 2022 pukul 21:54 tiba-tiba ada sebuah transaksi besar pada sebuah aset kripto X yang melejitkan harga dari Rp3.000 ke Rp17.500 hanya kurang dari 30 menit. Menurut dia, hal itu tidak wajar karena aset kripto sudah berhari-hari tidak ada pergerakan yang berarti malah cenderung turun.
Lalu, dia mencoba mencari tahu akun yang melakukan transaksi besar dalam rentang waktu tersebut. Dia mengambil tiga urutan paling atas dan ditemukan akun melakukan transaksi besar dari dan ke alamat yang sama, yakni 0xee61f5fb0db81d3a09392375ee96f723c0620e07.
Dia mengecek di daftar holders, alamat tersebut tidak ada di daftar 50 besar holder koin. Kemudian, dia melihat sirkelnya menggunakan Bitquery untuk tracing transaksi keluar dan masuk. Lalu, ditemukan tiga alamat yang memiliki koleksi aset digital bernilai puluhan miliar rupiah jika dilihat menggunakan eterschan.
"Alamat 1 memiliki 763 aset senilai USD5.458.875 atau setara dengan Rp78 miliar rupiah dengan kurs dolar saat ini," cuit akun tersebut seperti dilihat Medcom.id, Jumat, 25 Maret 2022.
Sedangkan, pada alamat 2 terdapat aset 241+17 (NFT) senilai USD3.701.593 USD atau setara dengan Rp53 miliar rupiah. Alamat 3 memiliki 241+49 NFT aset digital dengan nilai USD8.677.694 atau setara dengan Rp124 miliar rupiah.
"Tetapi apakah tiga alamat tersebut adalah fix milik tersangka? Belum tentu, bisa jadi itu punya bandar yang memang lagi mainin pasar aja, walaupun aneh bandar beraksi pas tingkat kepercayaan masyarakat pada koin X lagi hancur2nya, uang siapa yg mau dipertaruhkan dg resiko sebesar itu?," ucap akun tersebut.
Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka kasus investasi bodong trading binary option lewat aplikasi Binomo pada Kamis, 24 Februari 2022. Indra Kenz mempromosikan trading Binomo yang diduga kuat investasi bodong dan judi online.
Afiliator Binomo itu kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Indra dijerat Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 28 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 3, 5, 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Pasal 378 KUHP (tentang Penipuan). Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menduga Indra Kesuma alias
Indra Kenz menyelundupkan uang melalui investasi ke kripto atau aset digital. Pasalnya, polisi hanya menemukan uang Rp1,8 miliar di rekening tersangka kasus investasi bodong
trading binary option lewat aplikasi Binomo ini.
"Iya itu dugaan ya (menyelundupkan uang ke kripto)," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara di Bareskrim
Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret 2022.
Chandra tengah mendalami dugaan itu. Dia siap menerima informasi dari siapa pun untuk melacak dugaan penyelundupan ke kripto atau rekening lain guna penyelamatan aset.
Baca:
Bantahan Indra Kenz Tak Pengaruhi Penyidikan
"Penyidik, kami tidak berhenti di sini, apapun informasi yang ada seperti rekan-rekan dari Twitter itu kita dalami juga," ungkap Chandra.
Dia mempersilakan masyarakat melapor ke
hotline yang telah disediakan. Chandra memastikan identitas pelapor dirahasiakan.
"Dalam kesempatan ini kami sampaikan, kalau ada masyarakat ada informasi kita ada
hotline dan rahasia pemberi informasi akan kami rahasiakan. Monggo silakan," ucap Chandra.
Sebelumnya, seorang netizen di Twitter bernama Robin Syihab dengan akun @anvie mengaku tengah diminta temannya untuk analisis anomali transaksi sebuah koin kripto. Dia menemukan fakta-fakta menarik yang mengungkap tempat persembunyian aset-aset kripto yang bernilai fantastis dilakukan oleh tersangka afiliator
binary option yang belum disita pihak berwajib.
Mulanya, kata dia, pada Kamis, 17 Maret 2022 pukul 21:54 tiba-tiba ada sebuah transaksi besar pada sebuah aset kripto X yang melejitkan harga dari Rp3.000 ke Rp17.500 hanya kurang dari 30 menit. Menurut dia, hal itu tidak wajar karena aset kripto sudah berhari-hari tidak ada pergerakan yang berarti malah cenderung turun.
Lalu, dia mencoba mencari tahu akun yang melakukan transaksi besar dalam rentang waktu tersebut. Dia mengambil tiga urutan paling atas dan ditemukan akun melakukan transaksi besar dari dan ke alamat yang sama, yakni 0xee61f5fb0db81d3a09392375ee96f723c0620e07.
Dia mengecek di daftar
holders, alamat tersebut tidak ada di daftar 50 besar
holder koin. Kemudian, dia melihat sirkelnya menggunakan Bitquery untuk
tracing transaksi keluar dan masuk. Lalu, ditemukan tiga alamat yang memiliki koleksi aset digital bernilai puluhan miliar rupiah jika dilihat menggunakan eterschan.
"Alamat 1 memiliki 763 aset senilai USD5.458.875 atau setara dengan Rp78 miliar rupiah dengan kurs dolar saat ini," cuit akun tersebut seperti dilihat
Medcom.id, Jumat, 25 Maret 2022.