Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Pengamat: Pemindahan Napi Narkoba ke Nusakambangan Tak Efektif

Antara • 10 Agustus 2021 08:04
Jakarta: Pemindahan narapidana kasus narkoba ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan dinilai tak efektif. Ini dibuktikan dengan masih adanya napi yang mengendalikan peredaran narkoba di balik jeruji.
 
"Kebanyakan pemindahan narapidana kasus narkoba ini sebatas SOP (prosedur). Kasus narkoba karakteristiknya itu berbeda. Sama saja memindahkan kenyamanan dari satu lokasi ke lokasi lain, dalam hal ini Nusakambangan," kata Pengamat Kebijakan Lembaga Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi, melalui keterangan tertulis, Selasa 10 Agustus 2021.
 
Menurutnya, persoalan itu masih tetap terjadi lantaran dipengaruhi budaya kerja petugas. Oleh sebab itu, harus ada pembaruan kebijakan dalam pengelolaan di dalam lapas.

"Katakan beredarnya barang-barang yang dilarang di dalam Lapas seperti telepon genggam kaitannya dengan aktor dan konteksnya, dan ini menjadi perhatian khusus," ujarnya.
 
Kendati demikian, keterlibatan itu pun tidak terlepas dari kelonggaran aturan di setiap lapas. Sehingga, wajar saja jika hal tersebut dimanfaatkan para bandar nakorba untuk mengendalikan bisnisnya dari dalam jeruji besi.
 
"Di dalam Lapas sendiri tidak ada kepastian. Mana cara membedakan antara bandar dan penyalahguna. Ketika masuk ke lapas itu begitu saja. Kita masuk ke lapas tidak tahu mana bandar mana penyalahguna. Itu yang kemudian potensinya sangat besar sekali," ucapnya.
 
Untuk itu, melihat efektif atau tidaknya pemindahan narapidana narkoba harus dilihat dari cara bagaimana petugas membedakan status bandar dengan penyalahguna. Sebab, bagaimana pun kasus narkoba erat hubungannya dengan bandar selaku pengendali.
 
"Mau pindah ke mana saja, bandar tetap saja bandar," tuturnya.
 
Baca: Polisi Antisipasi Pengiriman Narkotika Lintas Negara
 
Sebelumnya, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Arman Depari, menilai pemindahan narapidana (napi) kasus narkoba ke Nusakambangan tidak akan efektif. Apalagi jika tanpa pengawasan yang ketat.
 
"Dipindahkan ke mana pun dan masih mampu berkomunikasi atau mengendalikan orang di luar dia, ya percuma," kata Arman seperti dilansir Antara.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan