Pengacara Muhammad Rizieq Shihab, Munarman, ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 27 April 2021. Foto: Istimewa
Pengacara Muhammad Rizieq Shihab, Munarman, ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 27 April 2021. Foto: Istimewa

Densus Diyakini Bekerja Profesional

Antara • 29 April 2021 07:45
Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri diyakini sudah bekerja secara profesional. Hal ini terkait penangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.
 
"Penangkapan Munarman menjadi bukti Polri tidak tebang pilih dalam pemberantasan tindak pidana terorisme," kata Anggota Komisi III DPR Luqman Hakim, Rabu, 28 April 2021.
 
Luqman menilai sikap Polri ini sudah sejalan dengan perintah undang-undang. "Sampai kapan pun Polri tidak boleh tebang pilih. Siapa pun yang terlibat dalam tindak pidana terorisme harus ditindak tegas," katanya.

Dia menegaskan terorisme merupakan kejahatan luar biasa. Terorisme merusak kedamaian dan ketertiban masyarakat. Karena itu, Luqman menilai Densus perlu memproses siapa pun yang diduga terlibat terorisme. Tentu dengan dasar bukti permulaan yang cukup.
 
"Densus 88 Antiteror Polri sudah terbukti bekerja profesional, tegas, dan tanpa pandang bulu melakukan penindakan kejahatan terorisme di Tanah Air," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
 
Luqman menambahkan, karena makin canggihnya teknologi yang digunakan jaringan terorisme, maka peran aktif masyarakat diperlukan. Masyarakat diminta melaporkan kegiatan atau pihak yang dicurigai melakukan kejahatan. 
 
Luqman berpendapat, penangkapan Munarman cukup mengejutkan. Munarman merupakan tokoh publik. Ia juga pernah aktif di YLBHI, anggota tim pencari fakta kasus Munir. "Ternyata diduga kuat sebagai tokoh yang menggerakkan jaringan terorisme di Tanah Air," katanya.
 
Baca: Kuasa Hukum Munarman Dipersilakan Tempuh Praperadilan
 
Menurut Luqman, keterlibatan Munarman dalam jaringan terorisme merupakan fenomena memprihatinkan. Ini menunjukkan jaringan radikalisme dan terorisme sudah menyusup ke mana-mana. 
 
"Tentu ini mengkhawatirkan. Karena itu, saya lihat sejak tersiar kabar penangkapan Munarman oleh Densus 88 kemarin sore, respons positif, apresiasi dan dukungan masyarakat terhadap Densus 88 luar biasa antusiasnya," ujar Luqman.
 
 
Halaman Selanjutnya
Jadi tersangka sejak 20 April…
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan