Jakarta: Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengenal Made Oka Masagung, pengusaha sekaligus rekan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Namun, dia membantah pernah menerima duit dari Made Oka terkait proyek KTP berbasis elektronik (KTP-el).
"Saya, Made Oka kenal," kata Pram, sapaannya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 22 Maret 2018.
Menurut Pram, keluarga Masagung dekat dengan Presiden Pertama Sukarno. Namun, hubungan Pram dengan Made Oka tak terlalu dekat.
"Kita terus terang, terutama saya, sebenarnya paling dekat dengan kakaknya yang bernama Putra. Nah, Oka ya (kenal) begitu saja. Dengan Putra saya sangat kenal," jelas eks Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 itu.
Baca: Novanto Sempat Meminta Pertolongan Pram
Sementara itu, dia mengaku tak mengenal Andi Agustinus alias Andi Narogong yang disebut Novanto memberikan uang kepadanya serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Politikus PDI Perjuangan itu menilai tudingan Novanto tak berdasar.
"PDI Perjuangan pada 2004 sampai 2014 adalah oposisi. Dan sikap kita berkaitan dengan KTP-el itu, kita memberikan head-note di Komisi II. Kalau gini gampang saja, ditelusuri saja," jelas dia.
Saat diperiksa sebagai terdakwa, Novanto menyebut mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang yang diberikan seorang pengusaha, Made Oka Masagung.
Baca: Pramono Anung Siap Dikonfrontasi dengan Novanto
Novanto mengatakan Made Oka merupakan koleganya di Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro). Bersama pengusaha pelaksana proyek KTP-el Andi Agustinus alias Andi Narogong, Made pernah mengunjungi kediamannya. Made Oka bercerita telah memberikan uang kepada anggota dewan.
"Saya tanya ke dia, 'Wah untuk siapa?', disebutlah (oleh Made Oka), tidak mengurangi rasa hormat, saya minta maaf, ada (uang dari) Andi untuk Puan Maharani US$500 ribu dan Pramono US$500 ribu," ucap Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.
Novanto mengaku kaget Made Oka memberikan informasi tersebut dan menyimpan sejumlah uang. Menurut dia, saat itu tujuan Made Oka menemuinya hanya untuk membicarakan bisnis baru dengan Anang Sugiana Sudihardjo, direktur utama PT Quadra Solution, yang masuk konsorsium proyek KTP-el.
Baca: Novanto Ingatkan Pram Namanya Dimanfaatkan Oka
Ia mengaku awalnya hanya mendengar Puan yang menerima uang. Belakangan, mantan ketua DPR RI itu juga mendengar mantan Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah ikut menerima uang.
Hal itu diketahui baru semalam dari mulut keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi. Kemarin, Novanto dan Irvanto yang juga tersangka dugaan korupsi proyek KTP-el diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Hanya itu, kalau enggak salah Jafar Hafsah. Saya tahu waktu pemeriksaan semalam dengan Irvanto," beber eks ketua umum Golkar itu.
Jakarta: Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengenal Made Oka Masagung, pengusaha sekaligus rekan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Namun, dia membantah pernah menerima duit dari Made Oka terkait proyek KTP berbasis elektronik (KTP-el).
"Saya, Made Oka kenal," kata Pram, sapaannya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 22 Maret 2018.
Menurut Pram, keluarga Masagung dekat dengan Presiden Pertama Sukarno. Namun, hubungan Pram dengan Made Oka tak terlalu dekat.
"Kita terus terang, terutama saya, sebenarnya paling dekat dengan kakaknya yang bernama Putra. Nah, Oka ya (kenal) begitu saja. Dengan Putra saya sangat kenal," jelas eks Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 itu.
Baca: Novanto Sempat Meminta Pertolongan Pram
Sementara itu, dia mengaku tak mengenal Andi Agustinus alias Andi Narogong yang disebut Novanto memberikan uang kepadanya serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Politikus PDI Perjuangan itu menilai tudingan Novanto tak berdasar.
"PDI Perjuangan pada 2004 sampai 2014 adalah oposisi. Dan sikap kita berkaitan dengan KTP-el itu, kita memberikan head-note di Komisi II. Kalau gini gampang saja, ditelusuri saja," jelas dia.
Saat diperiksa sebagai terdakwa, Novanto menyebut mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang yang diberikan seorang pengusaha, Made Oka Masagung.
Baca: Pramono Anung Siap Dikonfrontasi dengan Novanto
Novanto mengatakan Made Oka merupakan koleganya di Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro). Bersama pengusaha pelaksana proyek KTP-el Andi Agustinus alias Andi Narogong, Made pernah mengunjungi kediamannya. Made Oka bercerita telah memberikan uang kepada anggota dewan.
"Saya tanya ke dia, 'Wah untuk siapa?', disebutlah (oleh Made Oka), tidak mengurangi rasa hormat, saya minta maaf, ada (uang dari) Andi untuk Puan Maharani US$500 ribu dan Pramono US$500 ribu," ucap Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.
Novanto mengaku kaget Made Oka memberikan informasi tersebut dan menyimpan sejumlah uang. Menurut dia, saat itu tujuan Made Oka menemuinya hanya untuk membicarakan bisnis baru dengan Anang Sugiana Sudihardjo, direktur utama PT Quadra Solution, yang masuk konsorsium proyek KTP-el.
Baca: Novanto Ingatkan Pram Namanya Dimanfaatkan Oka
Ia mengaku awalnya hanya mendengar Puan yang menerima uang. Belakangan, mantan ketua DPR RI itu juga mendengar mantan Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah ikut menerima uang.
Hal itu diketahui baru semalam dari mulut keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi. Kemarin, Novanto dan Irvanto yang juga tersangka dugaan korupsi proyek KTP-el diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Hanya itu, kalau enggak salah Jafar Hafsah. Saya tahu waktu pemeriksaan semalam dengan Irvanto," beber eks ketua umum Golkar itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)