Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Foto: Antara/Yudhi Mahatma

Pramono Anung Siap Dikonfrontasi dengan Novanto

Yogi Bayu Aji • 22 Maret 2018 14:39
Jakarta: Sekretaris Kabinet Pramono Anung siap blak-blakan soal tudingan Setya Novanto yang menyebut dirinya menerima USD500 ribu dari proyek KTP elektronik (KTp-el). Dia tak keberatan memberikan kesaksian di persidangan.
 
"Karena ini menyangkut integritas saya sebagai orang yang berkarir di politik. Sebagai pribadi, saya siap dikonfrontasi dengan siapa saja di mana saja kapan saja. Monggo-monggo saja," kata Pramono di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.
 
Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 itu menganggap tudingan Novanto sebagai upaya mendapatkan status justice collaborator dari hakim. Dia yakin tudingan Novanto tak ampuh untuk membuatnya mendapatkan keringanan hukuman.
 
"Jangan menyebut nama-nama yang Bapak pikir bisa meringankan Bapak. Saya yakin (ini) bukan meringankan," jelas Pram.
 
Baca: Novanto Sebut Puan dan Pramono Terima USD500 Ribu
 
Pram enggan untuk mengambil langkah hukum atas kesaksian Novanto. Dia hanya menunggu kelanjutan proses hukum Novanto di pengadilan.
 
Saat diperiksa sebagai terdakwa, Novanto menyebut mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang dari proyek KTP elektronik. Uang itu diberikan oleh Made Oka Masagung, pengusaha.
 
"Saya tanya ke dia, 'Wah untuk siapa?' disebutlah (oleh Made Oka), tidak mengurangi rasa hormat, saya minta maaf, ada (uang dari) Andi untuk Puan Maharani USD500 ribu dan Pramono USD500 ribu," ucap Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan