Penusukan Timses Cawalkot Makassar Buntut Video Provokatif
Siti Yona Hukmana • 13 November 2020 20:13
Jakarta: Polisi membeberkan alasan penusukan MM, 48, tim sukses (timses) calon wali kota (cawalkot) Makassar, di halte bus Jalan Tentara Pelajar Raya, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penusukan itu berawal dari video provokatif.
"Ada video penghinaan bernada provokasi yang disebut dilakukan oleh korban, MM," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 13 November 2020.
Polisi menetapkan lima tersangka penganiayaan dalam kasus ini. Kelimanya yakni F, 40; MNM, 50; S, 51; AP, 46; dan S alias AR, 39.
Menurut dia, dari hasil penyidikan, tersangka MNM diketahui tiba di Jakarta Kamis, 5 November 2020, untuk menghadiri acara Debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2020 di Kompas TV, Sabtu, 7 November 2020.
Baca: 5 Tersangka Ditangkap Terkait Penusukan Timses Cawalkot Makassar
Sesampainya di Jakarta, MNM menghubungi teman-temannya di Jakarta untuk menghadiri acara debat tersebut. Setelah itu, MNM mengirimkan video penghinaan dari MM kepada tersangka F.
F mengirimkan video itu ke dalam WhatsApp Group (WAG) Forum Bugis Makassar Bersatu (FBMB) Metro. Admin WAG itu adalah tersangka AP.
Pada Sabtu, 7 November 2020, sekitar pukul 12.00 WIB, AP mendapat perintah dari MNM untuk mengumpulkan anggota grup di Pesing, Jakarta Barat. Pertemuan itu dihadiri MNM, S, S alias AR, F, AP, AR alias R (buron), dan JH alias J (buron), pada pukul 14.00 WIB.
"Pada saat pertemuan, tersangka MNM memperlihatkan video penghinaan (provokasi) yang dilakukan oleh korban MM dan menyampaikan kepada seluruh anggota, 'Kalau kamu ketemu orang yang ada di video ini pada tanggal 7 November di menara Kompas, kalau dia, arogan tusuk saja'," tutur Yusri.
Lelima tersangka berangkat ke Menara Kompas TV di Jalan Tentara Pelajar sekitar pukul 16.00 WIB menggunakan lima sepeda motor. Setiba di lokasi, MNM menyampaikan kepada tersangka lainnya untuk mengawasi proses eksekusi dari F.
Sekitar pukul 18.30 WIB, S menginformasikan jika korban sudah tiba di depan Halte Menara Kompas TV. F bersiap-siap untuk menusuk korban dan meminta S menyiapkan kendaraan untuk melarikan diri.
"Namun ditolak oleh tersangka S. Kemudian F meminta memanggilkan tersangka AR alias R dan AR mau untuk membawa kabur tersangka F setelah eksekusi penusukan dilakukan," ucap Yusri
MM ditikam pada bagian pinggang sebelah kiri pada pukul 18.40 WIB. Setelah korban ditusuk, F melarikan diri bersama tersangka AR alias R menggunakan sepeda motor.
F membuang kemeja panjang kotak-kotak berwarna cokelat yang dipakai saat penusukan ke sungai sekitar Roxy, Jakarta Barat, untuk menghilangkan barang bukti. MNM juga memerintahkan seluruh anggota FBMB Metro untuk menghapus seluruh video berikut chat WA di dalam grup untuk menghilangkan barang bukti.
"Tersangka F memberikan uang untuk pelaksanaan eksekusi tersebut kepada tersangka S sebesar Rp1,5 juta. S membagikan uang itu masing-masing Rp500 ribu untuk F dan tersangka JH," tutur Yusri.
Sementara itu, akibat penusukan tersebut, korban mengalami luka berat. MM dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Jakarta:
Polisi membeberkan alasan
penusukan MM, 48, tim sukses (timses) calon wali kota (cawalkot) Makassar, di halte bus Jalan Tentara Pelajar Raya, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penusukan itu berawal dari video provokatif.
"Ada video penghinaan bernada provokasi yang disebut dilakukan oleh korban, MM," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 13 November 2020.
Polisi menetapkan lima tersangka
penganiayaan dalam kasus ini. Kelimanya yakni F, 40; MNM, 50; S, 51; AP, 46; dan S alias AR, 39.
Menurut dia, dari hasil penyidikan, tersangka MNM diketahui tiba di Jakarta Kamis, 5 November 2020, untuk menghadiri acara Debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2020 di Kompas TV, Sabtu, 7 November 2020.
Baca:
5 Tersangka Ditangkap Terkait Penusukan Timses Cawalkot Makassar
Sesampainya di Jakarta, MNM menghubungi teman-temannya di Jakarta untuk menghadiri acara debat tersebut. Setelah itu, MNM mengirimkan video penghinaan dari MM kepada tersangka F.
F mengirimkan video itu ke dalam WhatsApp Group (WAG) Forum Bugis Makassar Bersatu (FBMB) Metro. Admin WAG itu adalah tersangka AP.
Pada Sabtu, 7 November 2020, sekitar pukul 12.00 WIB, AP mendapat perintah dari MNM untuk mengumpulkan anggota grup di Pesing, Jakarta Barat. Pertemuan itu dihadiri MNM, S, S alias AR, F, AP, AR alias R (buron), dan JH alias J (buron), pada pukul 14.00 WIB.