Spanduk pengumuman sterilisasi dan penutupan kantor Disdukcapil Kulon Progo
Spanduk pengumuman sterilisasi dan penutupan kantor Disdukcapil Kulon Progo

Klaster Perkantoran Merusak Apresiasi Jokowi Atas DIY

Ahmad Mustaqim • 30 November 2020 11:34

Kantor dinas terimbas

Selain perkantoran itu, di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman juga ditemukan kasus covid-19. Joko tak ingat lagi berapa kasus di sana. Catatan Medcom.id, saat itu seorang ASN berinisial IR positif covid-19 pada Juli lalu. Ketika itu ASN tersebut positif covid-19 dan melakukan isolasi di RSPAU Hardjolukito. 
 
Menurut Joko, jajarannya telah melakukan screening dugaan penyebaran covid-19 di berbagai perkantoran di Kabupaten Sleman. Kantor-kantor yang disasar diutamaakan yang berkaitan dengan pelayanan publik seperti Dinas Kependudukan dan Penccatatan Sipil, Dinas Perizinan, Koperasi, hingga Tenaga Kerja. 
 
“Hasilnya minimal sekali. (Temuan kasus) sampai positif sampai satu atau dua,” ujarnya. 

Adapun pihak manajemen PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) yang menjadi lokasi terjadi klaster covid-19, menyebut, tak ada karyawannya yang positif covid-19. Klaster kasus covid-19 itu disebut terjadi di kantor mitra XL Axiata meski berada di satu gedung. 
 
“Meskipun memiliki hubungan kemitraan, namun kedua perusahaan tidak dalam satu manajemen, karena itu pula karyawan perusahaan tidak di bawah manajemen XL Axiata, kantor keduanya juga terpisah,” kata Group Head Central Region XL Axiata, Rd. Sofia Purbayanti. 
 
Klaster Perkantoran Merusak Apresiasi Jokowi Atas DIY
Peta sebaran penulara covid-19 di kantor layanan publik di DIY
 
Pihaknya mengeklaim telah memonitor ketat kesehatan setiap karyawannya. Ia menyatakan protokol kesehatan telah dijalankan di perkantoran XL Axiata. 
 
Selain Sleman, klaster kasus positif covid-19 perkantoran juga terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Kasus di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) itu diketahui pada 11 November. Kepala Disdukcapil Kabupaten Kulon Progo, Aspiyah, menjadi salah satu yang diketahui positif covid-19 dari dua kasus awal. 
 
“Hasil swab ada THL (tenaga harian lepas) yang positif. Lalu karyawan di-swab semua, maka harus isolasi dulu sampai hasil keluar sampai sterilisasi kantor. Saya sendiri sedang di rawat di RSUD (Wates),” kata Aspiyah lewat pesan singkat pada 16 November lalu.

Menyebar ke keluarga

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, mengatakan penelusuran kontak erat dari dua kasus awal ditemukan sebanyak 25 kasus baru sehingga menjadi 27 kasus pada 18 November. Sehari berselang, jumlah konfirmasi positif covid-19 klaster itu menjadi 39 kasus. 
 
“Klaster Dukcapil Kabupaten Kulon Progo ada 39 kasus; yakni karyawan sebanyak 30 dan sembilan sisanya di luar Dukcapil,” ungkapnya. 
 
Klaster Perkantoran Merusak Apresiasi Jokowi Atas DIY
Juru bicara Pemkab Kulon Progo untuk Penaanganan Covid-19, Baning Rahayujati
 
Baning mengatakan, penularan klaster Disdukcapil Kulon Progo itu tak hanya menyasar karyawan, namun sudah menjangkau rekan kerja dan keluarga. Bahkan penyebaran kasus di antaranya sampai ke Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo, sekolah, dan kantor radio. Jumlah kasus dari klaster ini bertambah menjadi 71 pada Jumat, 27 November 2020. 
 
Sampai saat ini, lebih dari 300 orang diduga merupakan kontak erat kasus dan telah dites usap. Jumlah kasus klaster Disdukcapil Kulon Progo potensial bertambah. 
 
Baning mengakui terlambat mendeteksi kemunculan klaster itu. Pegawai yang positif sempat mengikuti rapat dengan organisasi perangat daerah (OPD). Sampai saat ini pihaknya belum mengetahui sumber awal kasus di kantor tersebut. 
 
“Kami belum bisa memutuskan bahwa yang ditemukan pertama itu sumber penularan awal atau bukan. Kami masih lihat lagi karena belum tentu dia yang menularkan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo ini. 
 
Protokol kesehatan (prokes), kata dia, sejauh ini telah disosialisasikan ke setiap perkantoran hingga masyarakat. Ia menilai pelaksanaan prokes tak semudah yang dikatakan. 
 
“Faktanya prokes itu gampang diomongkan, sulit dilaksanakan, terutama dalam hal menjaga jarak,” ujarnya.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan