Akun @siibapak mengungkapkan keresahannya usai mendapat selebaran atau flyer PSI. Selebaran itu dikirim oleh ojek online dengan nama dan alamat rumah penerima yang akurat. Padahal ia tidak pernah memberikan data pribadinya kepada sembarang orang.
“Kalian ngirimin kita selebaran pake gojek, alamat lengkap dengan nama akurat. Darimana kalian dapetin data warga selengkap ini?” tulis @siibapak, dikutip Jumat, 2 Februari 2023.
Dalam unggahan, @siibapak menyertakan rekaman kamera CCTV ketika driver ojek online datang ke rumahnya tiba-tiba dan menyelipkan amplop di pagar. Pengunggah tidak sempat menanyakan siapa pengirimnya kepada ojek online.
Baca juga: Baliho Bejibun! Laporan Dana Kampanye PSI Cuma Rp180 Ribu, Kok Bisa? |
“It’s violation of privacy (Ini pelanggaran privasi),” lanjutnya.

Selebaran kiriman PSI. Foto: Twitter @siibapak
Baca juga: PSI Sebut Bawaslu Tajam ke Gibran, Anies: Tumben |
Isi Amplop Kiriman
Amplop yang dikirim bertuliskan PSI dengan nama dan alamat penerima, berisi selebaran kampanye caleg DPRD DKI Jakarta dari PSI, Nani Dewi Asmara. Tertera pula visi dan misi caleg dan potret Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum PSI.Tak hanya itu, dikirimkan juga bersama amplop tersebut selembar kertas bertuliskan “Lembar Penagihan". Ini merupakan kampanye hitam yang mengarah pada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.

Foto: tangkapan layar
Baca juga: Diduga Kampanye Tanpa Izin, Istri Giring Ganesha Dilaporkan ke Bawaslu |
Netizen Pertanyakan Soal Keamanan Data Pribadi
Unggahan tersebut sontak saja menarik atensi netizen. Ternyata, seorang netizen lain yang tinggal di wilayah Jakarta Barat pun mengaku pernah dikirimkan hal serupa. Sementara itu, netizen lain turut merasa khawatir lantaran data pribadi yang semakin tidak aman.“Nah ini hilirisasi digital. Kumpulin database rakyat lalu perjual beli kan di deepweb market,” cuit @fmfuxxxx.
“Eh gue di Jakarta Barat juga dapat. Cuma lihat bentar terus buang. Sama persis semuanya. Ga kepikiran di foto atau di viralkan. Tau gini kemarin di foto,” @renita_xxxx
“Ini mah dah double pelanggaran, privasi data penduduk yg bs di salahgunakan dan hoax kampanye,” tulis @beirutxxx
“Dapat datanya dari mana? Harus diusut. Ini bukan hal sepele. Ini soal privacy,” cuit @rcgxxx.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News