JT menunjukkan bukti di twitter terkait Fetish mukena yang dilakukan oleh D (Foto / Istimewa)
JT menunjukkan bukti di twitter terkait Fetish mukena yang dilakukan oleh D (Foto / Istimewa)

Kaleidoskop Malang: Model Jadi Korban Fetish Mukena Hingga Sutiaji Terobos Pantai saat PPKM

Daviq Umar Al Faruq • 22 Desember 2021 13:40
Malang: Berbagai peristiwa terjadi di wilayah Malang Raya, Jawa Timur, sepanjang tahun 2021. Tak hanya menjadi sorotan warga sekitar, bahkan peristiwa tersebut juga menjadi perbincangan  nasional.
 
Peristiwa pertama ada dua mahasiswa UIN Malang yang tewas saat mengikuti proses pendidikan dan pelatihan (diklat) rekrutmen anggota baru. Kedua ada sejumlah model menjadi korban fetish mukena hingga Wali Kota Malang, Sutiaji, dan rombongan gowesnya menerobos objek wisata Pantai Kondang Merak saat masih berada pada Level 3 PPKM.
 
Berikut ini sejumlah peristiwa di Malang Raya yang menjadi perhatian publik sepanjang 2021:

1. Mahasiswa UIN Malang Tewas saat Diklat Pencak Silat
 
Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang meninggal saat mengikuti proses pendidikan dan pelatihan (diklat) rekrutmen anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat, Pagar Nusa. Kegiatan diklat tersebut diselenggarakan di Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat-Minggu, 5-7 Maret 2021.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua mahasiswa yang meninggal bernama Miftah Rizki Pratama dan Faisal Lathiful Fakhri. Miftah merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika, sedangkan Faisal adalah mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.
 
Polisi baru mendapatkan informasi meninggalnya dua mahasiswa UIN Maliki Malang pada Minggu 7 Maret 2021. Saat itu dilaporkan dua mahasiswa UIN Maliki Malang meninggal dalam kegiatan Pagar Nusa.
 
Berdasarkan penelusuran polisi, kegiatan dimulai Jumat, 5 Maret 2021 di salah satu SMK di Karangploso, Kabupaten Malang. Kemudian kegiatan dilanjutkan keesokan harinya, pada Sabtu, 6 Maret 2021, di depan Predator Fun Park, Kota Batu.
 
Baca selengkapnya di sini: Polisi Temukan Unsur Pidana Kasus Kematian 2 Mahasiswa UIN Malang
 
2. Pemilik Sekolah Selamat Pagi Indonesia Dilaporkan Terkait Kekerasan Seksual Siswinya
 
Pemilik sekaligus pengelola SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Jawa Timur, JE, dilaporkan ke Polda Jatim oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). JE diduga melakukan kekerasan seksual terhadap belasan anak didiknya.
 
Selain dugaan tindak pidana kekerasan seksual, Komnas PA juga melaporkan dugaan tindak pidana kekerasan fisik serta dugaan tindak pidana eksploitasi ekonomi.
 
SMA SPI Kota Batu merupakan salah satu SMA Double Track (SMA DT) di Jawa Timur. SMA DT sendiri merupakan terobosan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur untuk menekan angka pengangguran lulusan SMA, yang telah diinisiasi sejak 2018.
 
SMA SPI berdiri sejak 2007 di Jalan Pandanrejo Nomor 2 Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. SMA berasrama atau boarding school ini mengusung konsep sekolah gratis.
 
Ditreskrimum Polda Jawa Timur telah menetapkan JE sebagai tersangka kasus kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu. JE sebelumnya berstatus sebagai saksi atas kasus tersebut.
 
Kasus kekerasan seksual di SMA SPI tak berhenti pada tersangka JE selaku pemilik sekolah. Pasalnya Polda Jawa Timur akan terus mendalami dan mengembangkan kasus tersebut.
 
Baca selengkapnya di sini: Berstatus Tersangka, Pendiri SMA SPI Kota Batu Belum Ditahan
 
3. Model di Malang Diduga Jadi Korban Fetish Mukena
 
Sejumlah korban kasus dugaan fetish mukena di Kota Malang, pada Jumat, 20 Agustus 2021, mendatangi Polresta Malang Kota untuk melaporkan dugaan fetish mukena yang mereka alami. Salah seorang korban berinisial AR, membuat aduan terkait dugaan tersebut.
 
AR menyebut ada sekitar sepuluh korban yang ia wakili dalam aduan tersebut. Rata-rata korban merasa dilecehkan karena foto-foto mereka pada saat menggunakan mukena diduga dijadikan objek fetish oleh terduga pelaku.
 
Kasus itu muncul usai salah seorang korban berinisial JT membuat sebuah thread pada akun Twitter pribadinya terkait dugaan fetish tersebut. Setelah itu beberapa perempuan lain juga mengaku mengalami hal serupa.
 
JT yang merupakan salah seorang model perempuan di Kota Malang, Jawa Timur, diduga menjadi korban fetish oleh seseorang yang memiliki akun media sosial. Kejadian itu terjadi setelah korban perempuan tersebut melakukan sesi pemotretan untuk sebuah produk mukena.
 
Pada awalnya terduga yang berinisial D mengaku sebagai pemilik salah satu toko online yang menjual produk mukena. Terduga meminta korban untuk melakukan sesi pemotretan sebanyak dua kali untuk mempromosikan produk mukena yang dijualnya.
 
Namun foto-foto tersebut oleh terduga D tidak dipergunakan untuk mempromosikan produk mukena yang dijualnya. Melainkan mengunggah foto-foto tersebut pada akun yang diduga merupakan akun fetish milik D.
 
Polresta Malang Kota terus melakukan penyelidikan kasus dugaan fetish mukena tersebut. Ada tiga korban yang melapor terkait kasus tersebut.
 
Selain memeriksa korban, polisi juga telah meminta keterangan kepada juru foto atau fotografer yang mengambil gambar para korban. Foto-foto itulah yang diduga dijadikan objek fetish oleh terduga pelaku.
 
Namun penyelidikan kasus fetish mukena dinyatakan berakhir. Polisi menyatakan tidak menemukan adanya unsur pidana.
 
Baca selengkapnya di sini: Kasus Fetish Mukena Disebut Tak Mengandung Unsur Pidana
 
4. Wali Kota Malang Terobos Kawasan Pantai saat PPKM
 
Wali Kota Malang, Sutiaji, dan rombongan gowesnya jadi gunjingan warganet. Kebanyakan mereka mengecam dan kesal dengan ulah pejabat utama di Kota Malang, Jawa Timur, itu lantaran memaksa masuk ke objek wisata Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
 
Padahal wilayah aglomerasi Malang Raya itu masih berada pada PPKM level 3 dan menutup operasionalnya.
 
Usai kejadian ini viral, Sutiaji pun meminta maaf. Sebab, insiden tersebut sebelumnya sempat membuat gaduh di kalangan Forkopimda Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu).
 
Buntut dari kejadian itu, Polres Malang segera melakukan penyelidikan. Sutiaji beserta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Malang pun diperiksa di Mapolres Malang, Kabupaten Malang.
 
Baca selengkapnya di sini: Tak Hanya Wali Kota, 2 Pejabat Kota Malang Didenda Puluhan Juta Rupiah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan