Jayapura: Rasiman Nainggolan memilih bersyukur. Ayah Serda Ikrar Satya Nainggolan, satu dari 12 korban jatuhnya Helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Papua, itu mengikhlaskan kepergian sang putra yang baru berusia 26 tahun.
Rasiman tenang karena sudah melihat jenazah putranya yang gugur usai menjalani pergantian pos dalam misi pendorongan logistik ke pos udara pengamanan perbatanan di Distrik Okibab, Pengunungan Bintang. Ia bangga, meski mengaku hatinya hancur.
"Namun itulah jalannya sebagai anggota TNI. Kami bersyukur karena jenazah anak kami bisa ditemukan beserta 11 jenazah lainnya. Ini sudah kehendaknya Tuhan. Kami terima dengan ikhlas," kata Rasiman usai menerima surat kematian dari RS Bhayangkara, Jayapura, Minggu, 16 Februari 2020.
Evakuasi jenazah korban jatuhnya Helikopter MI-17, Sabtu, 15 Februari 2020/Medcom.id/Roylinus Ratumakin
Pegawai negeri sipil (PNS) di Kodim Timika itu menceritakan kenangan terakhirnya dengan Serda Ikrar. Ia sama sekali tak punya firasat buruk.
Rasiman sempat mengirim pesan singkat kepada Serda Ikrar. Sayangnya, pesan singkat di hari nahas itu tak berbalas.
"Sore harinya saya mencoba untuk menelepon, tetapi sudah tidak ada nada dering," ujar dia.
Kini, Rasiman memilih fokus pada pemakaman anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut. Jenazah Serda Ikrar akan dikirim ke Sorong, Papua Barat, Selasa, 18 Februari 2020.
"Mama-nya ada di Sorong, dan ini permintaan dari mamanya untuk dikebumikan di Sorong. Saya akan antar ke Sorong yang difaslitasi oleh pihak Kodam," beber dia.
Rasiman berterima kasih kepada seluruh jajaran yang telah membantu pencarian angkutan udara yang sempat hilang kontak sejak 28 Juni 2019 itu. Ia juga berterima kasih tim berhasil mengidentifikasi Serda Ikrar yang saat ditemukan diangkut dengan kantong jenazah nomor 62/012/Oksibil.
Proses identifikasi menggunakan metode postmortem dan antemortem dinyatakan selesai pukul 11.40 WIT, Sabtu, 15 Februari 2020. Sebanyak 12 korban teridentifikasi berdasarkan data primer gigi, data sekunder properti, medis, dan inklusi. Semua korban akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Dax Sianturi/Medcom.id/Roylinus Ratumakin
Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Dax Sianturi menjelaskan pelepasan jenazah dilaksanakan bertahap dari Pangkalan Militer Silas Papare, Sentani, Kabupatan Jayapura. Sebanyak delapan jenazah diterbangkan ke Semarang dan Surabaya, Senin, 17 Februari 2020. Jenazah akan dilepas Pangkogabwilhan III Letjen Ganip Warsito.
Sedangkan empat jenazah lainnya diterbangkan ke Sorong, Kupang, Kendari, dan Ambon. "Kalau tidak ada perubahan rencana, hari kedua nanti akan dilepas langsung oleh Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto)," ujar Dax Sianturi di RS Bhayangkara, Jayapura, Minggu malam, 16 Februari 2020.
Jayapura: Rasiman Nainggolan memilih bersyukur. Ayah Serda Ikrar Satya Nainggolan, satu dari 12 korban jatuhnya
Helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Papua, itu mengikhlaskan kepergian sang putra yang baru berusia 26 tahun.
Rasiman tenang karena sudah melihat jenazah putranya yang gugur usai menjalani pergantian pos dalam misi pendorongan logistik ke pos udara pengamanan perbatanan di Distrik Okibab, Pengunungan Bintang. Ia bangga, meski mengaku hatinya hancur.
"Namun itulah jalannya sebagai anggota TNI. Kami bersyukur karena jenazah anak kami bisa ditemukan beserta 11 jenazah lainnya. Ini sudah kehendaknya Tuhan. Kami terima dengan ikhlas," kata Rasiman usai menerima surat kematian dari RS Bhayangkara, Jayapura, Minggu, 16 Februari 2020.
Evakuasi jenazah korban jatuhnya Helikopter MI-17, Sabtu, 15 Februari 2020/Medcom.id/Roylinus Ratumakin
Pegawai negeri sipil (PNS) di Kodim Timika itu menceritakan kenangan terakhirnya dengan Serda Ikrar. Ia sama sekali tak punya firasat buruk.
Rasiman sempat mengirim pesan singkat kepada Serda Ikrar. Sayangnya, pesan singkat di hari nahas itu tak berbalas.
"Sore harinya saya mencoba untuk menelepon, tetapi sudah tidak ada nada dering," ujar dia.
Kini, Rasiman memilih fokus pada pemakaman anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut. Jenazah Serda Ikrar akan
dikirim ke Sorong, Papua Barat, Selasa, 18 Februari 2020.
"Mama-nya ada di Sorong, dan ini permintaan dari mamanya untuk dikebumikan di Sorong. Saya akan antar ke Sorong yang difaslitasi oleh pihak Kodam," beber dia.
Rasiman berterima kasih kepada seluruh jajaran yang telah membantu pencarian angkutan udara yang sempat hilang kontak sejak 28 Juni 2019 itu. Ia juga berterima kasih tim berhasil
mengidentifikasi Serda Ikrar yang saat ditemukan diangkut dengan kantong jenazah nomor 62/012/Oksibil.
Proses identifikasi menggunakan metode postmortem dan antemortem dinyatakan selesai pukul 11.40 WIT, Sabtu, 15 Februari 2020. Sebanyak 12 korban teridentifikasi berdasarkan data primer gigi, data sekunder properti, medis, dan inklusi. Semua korban akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Dax Sianturi/Medcom.id/Roylinus Ratumakin
Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Dax Sianturi menjelaskan pelepasan jenazah dilaksanakan bertahap dari Pangkalan Militer Silas Papare, Sentani, Kabupatan Jayapura. Sebanyak delapan jenazah diterbangkan ke Semarang dan Surabaya, Senin, 17 Februari 2020. Jenazah akan dilepas Pangkogabwilhan III Letjen Ganip Warsito.
Sedangkan empat jenazah lainnya diterbangkan ke Sorong, Kupang, Kendari, dan Ambon. "Kalau tidak ada perubahan rencana, hari kedua nanti akan dilepas langsung oleh Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto)," ujar Dax Sianturi di RS Bhayangkara, Jayapura, Minggu malam, 16 Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)