Fogging dilakukan di Kelurahan Bapangan, Kecamatan Jepara. (Medcom.id/Rhobi Sani)
Fogging dilakukan di Kelurahan Bapangan, Kecamatan Jepara. (Medcom.id/Rhobi Sani)

8 Warga Jepara Meninggal Terjangkit DBD sejak Awal Tahun

Rhobi Shani • 22 Februari 2024 15:44
Jepara: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus meningkat. Kurang dari 2 bulan, 8 warga meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
 
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno, mengatakan sejak Januari 2024 jumlah pasien positif DBD sebanyak 49 orang. Sedangkan pasien tersangka atau suspek DBD sebanyak 352 orang.
 
"Berdasarkan data E-DBD, jumlah pasien DBD yang meninggal dunia ada delapan orang," kata Eko, Kamis, 22 Februari 2024.

Menurutnya, kenaikan kasus DBD tahun ini sangat pesat. Tahun lalu, dalam setahun hanya lima orang yang meninggal dunia akibat DBD. Namun di awal tahun 2024, warga yang meninggal dunia sudah delapan orang baik itu dewasa maupun anak-anak.
 
Baca juga: Kasus DBD di Bangka Sudah Renggut 2 Nyawa

"Yang jelas ada kenaikan yang sangat signifikan," ujar Eko.
 
Dari monitoring di rumah sakit jumlah pasien DBD juga meningkat signifikan. Hunian kamar terus meningkat. Bahkan sudah ada ruangan yang semestinya tidak untuk merawat pasien DBD atau inveksi, kini digunakan untuk pasien DBD.
 
"Kami juga mengamati di Puskesmas, terutama  yang rawat inap. Itu juga sudah penuh," kata Eko, seraya menyebut sebagian besar pasien DBD merupakan anak-anak. 
 
Salah satu pasien yang meninggal dunia adalah bocah berusia empat tahun yang beralamat di RT 1 RW 3 Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara. Fogging lalu dilakukan di Kelurahan Bapangan, Kecamatan Jepara. Warga pun antusias membantu mengarahkan petugas. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan