Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel) mengatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat. Sejak Januari 2024, total penderita DBD di provinsi itu mencapai 754 penderita, dan 7 orang meninggal dunia.
Tujuh orang yang meninggal dunia itu diketahui merupakan kelompok usia 5-15 tahun dengan rincian tiga orang penderita di Kota Palembang, dua penderita di Kabupaten Banyuasin, dan dua penderita di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
“Ada 7 orang meninggal dunia akibat DBD, tiga penderita berasal dari Palembang, dua dari Kabupaten Banyuasin, dan dua dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Mereka (penderita yang meninggal) merupakan kelompok usia 5 sampai 15 tahun," kata Kasi P2PM Dinkes Sumsel Muyono.
Baca juga: Ini Kelompok Usia yang Paling Banyak Terkena DBD
Kasus DBD tertinggi terjadi di Kota Palembang, sebanyak 131 penderita, diikuti Kabupaten Musi Banyuasin 105 penderita dan Ogan Komering Ilir (OKI) 99 penderita.
Menurut Muyono, peningkatan jumlah kasus DBD ini dipicu oleh banyaknya tempat penampungan air pasca kemarau beberapa waktu lalu yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
Muyono juga mengatakan, faktor musim penghujan yang masih terjadi saat ini sehingga menyebabkan banjir juga merupakan salah satu penyebab meningkatnya kasus DBD. Oleh karena itu, masyarakat diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk di tempat tinggal masing-masing.
"Kasus DBD ini akan terus meningkat bahkan puncaknya terjadi hingga akhir Februari mendatang," tambah Muyono.
Baca juga: Ketahui Tanda DBD, Terutama pada Anak
Cara mencegah DBD
Ada berbagai cara yang harus dilakukan untuk mencegah DBD dengan cara pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan 3M Plus yaitu:
Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin
Menutup rapat tempat penampungan air
Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas.
Plus memelihara ikan pemakan jentik
Plus menanam tanaman pengusir nyamuk
Plus tidur menggunakan kelambu
Plus pasang kawat kasa dilubang ventilasi
Plus gunakan repellent/lotion anti nyamuk
Plus tidak menggantung pakaian habis pakai
Plus memasak ovitrap/larvitrap/mosquito trap
Plus larvasi di tempat yang sulit dikuras/ditutup
Jakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (
Sumsel) mengatakan kasus Demam Berdarah Dengue (
DBD) meningkat. Sejak Januari 2024, total penderita DBD di provinsi itu mencapai 754 penderita, dan 7 orang meninggal dunia.
Tujuh orang yang meninggal dunia itu diketahui merupakan kelompok usia 5-15 tahun dengan rincian tiga orang penderita di Kota Palembang, dua penderita di Kabupaten Banyuasin, dan dua penderita di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
“Ada 7 orang meninggal dunia akibat DBD, tiga penderita berasal dari Palembang, dua dari Kabupaten Banyuasin, dan dua dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Mereka (penderita yang meninggal) merupakan kelompok usia 5 sampai 15 tahun," kata Kasi P2PM Dinkes Sumsel Muyono.
Kasus DBD tertinggi terjadi di Kota Palembang, sebanyak 131 penderita, diikuti Kabupaten Musi Banyuasin 105 penderita dan Ogan Komering Ilir (OKI) 99 penderita.
Menurut Muyono, peningkatan jumlah kasus DBD ini dipicu oleh banyaknya tempat penampungan air pasca kemarau beberapa waktu lalu yang menjadi tempat nyamuk
aedes aegypti berkembang biak.
Muyono juga mengatakan, faktor musim penghujan yang masih terjadi saat ini sehingga menyebabkan banjir juga merupakan salah satu penyebab meningkatnya kasus DBD. Oleh karena itu, masyarakat diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk di tempat tinggal masing-masing.
"Kasus DBD ini akan terus meningkat bahkan puncaknya terjadi hingga akhir Februari mendatang," tambah Muyono.
Cara mencegah DBD
Ada berbagai cara yang harus dilakukan untuk mencegah DBD dengan cara pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan 3M Plus yaitu:
- Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin
- Menutup rapat tempat penampungan air
- Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas.
- Plus memelihara ikan pemakan jentik
- Plus menanam tanaman pengusir nyamuk
- Plus tidur menggunakan kelambu
- Plus pasang kawat kasa dilubang ventilasi
- Plus gunakan repellent/lotion anti nyamuk
- Plus tidak menggantung pakaian habis pakai
- Plus memasak ovitrap/larvitrap/mosquito trap
- Plus larvasi di tempat yang sulit dikuras/ditutup
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)