Jakarta: Demam berdarah kerap datang saat musim hujan, untuk itu kita harus waspada dengan segala yang terjadi. Termasuk mengetahui sejumlah tanda Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Perwakilan dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, PhD, kita perlu tahu dengan tanda-tanda gejala DBD agar penyakit tersebut tidak semakin berat.
Salah satu tandanya menurut Prof. Erni adalah perdarahan. Namun kamu jangan keliru dengan perdarahan akibat DBD, karena perdarahan seperti mimisan atau bintik-bintik merah pada kulit tidak termasuk.
"Namun jika mengalami buang air kecil yang seperti kemerahan atau menstruasi yang terus menerus tidak bisa terkontrol dalam kondisi demam, itu harus hati-hati," ujar Erni dalam diskusi publik tentang: Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/DBD.
Tanda lain DBD yang juga perlu diperhatikan yakni pasien mulai tidak konsentrasi atau mengalami penurunan kesadaran yang bisa ditandai dengan sulit diajak berkomunikasi serta mengalami nyeri perut luar biasa atau abdominal pain.
DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sangat identik dengan musim hujan. Kala nyamuk menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh dan menstimulasi sistem imun. Setelah empat sampai tujuh hari gigitan, kamu akan mengalami gejala DBD, salah satunya demam tinggi.
Baca juga: Peran Penting Pencegahan DBD Dimulai dari Keluarga
Prof. Erni mengatakan kondisi demam tinggi yang mendadak perlu dicurigai sebagai DBD, walaupun belum ada anggota keluarga yang terkena penyakit itu. Sebab bisa berarti itu juga dilihat justru tetangga dekat rumah, karena biasanya kasus demam berdarah ada di satu lingkungan.
"Jadi, kalau sudah mulai, salah satu indikator mulai ada fogging (pengasapan), jangan-jangan sudah ada yang mulai kena demam berdarah," kata Prof. Erni.
Pada saat demam, kata Prof. Erni, masyarakat disarankan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan diagnosis sejak awal. Demam pertanda DBD bisa mencapai 40 derajat Celcius dan tidak disertai gejala bersin atau batuk.
Gejala lain DBD meliputi nyeri otot, sakit kepala luar biasa, mual dan muntah serta kelelahan. Kemudian, khusus anak, Prof. Erni mengingatkan orang tua perlu mewaspadai bila mereka mengalami demam tinggi dan tidak bisa menerima cairan.
"Jadi, dikasih minum, muntah, sudah enggak mau makan. Ini kita harus lebih hati-hati terlepas apapun penyebab demamnya karena fase demam tinggi menyebabkan dehidrasi," kata Prof. Erni.
Demam berdarah bisa menyebabkan kebocoran plasma yang mengandung air, gula, dan elektrolit dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitarnya. Kemudian akan menyebabkan cairan pindah, kalau pada anak tidak bisa minum makan bisa menjadi sesuatu yang berbahaya. Untuk itu, disarankan bisa langsung mencari pertolongan ke rumah sakit atau dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut Perwakilan dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, PhD, kita perlu tahu dengan tanda-tanda gejala DBD agar penyakit tersebut tidak semakin berat.
Salah satu tandanya menurut Prof. Erni adalah perdarahan. Namun kamu jangan keliru dengan perdarahan akibat DBD, karena perdarahan seperti mimisan atau bintik-bintik merah pada kulit tidak termasuk.
"Namun jika mengalami buang air kecil yang seperti kemerahan atau menstruasi yang terus menerus tidak bisa terkontrol dalam kondisi demam, itu harus hati-hati," ujar Erni dalam diskusi publik tentang: Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/DBD.
Tanda lain DBD yang juga perlu diperhatikan yakni pasien mulai tidak konsentrasi atau mengalami penurunan kesadaran yang bisa ditandai dengan sulit diajak berkomunikasi serta mengalami nyeri perut luar biasa atau abdominal pain.
DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sangat identik dengan musim hujan. Kala nyamuk menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh dan menstimulasi sistem imun. Setelah empat sampai tujuh hari gigitan, kamu akan mengalami gejala DBD, salah satunya demam tinggi.
Baca juga: Peran Penting Pencegahan DBD Dimulai dari Keluarga
Prof. Erni mengatakan kondisi demam tinggi yang mendadak perlu dicurigai sebagai DBD, walaupun belum ada anggota keluarga yang terkena penyakit itu. Sebab bisa berarti itu juga dilihat justru tetangga dekat rumah, karena biasanya kasus demam berdarah ada di satu lingkungan.
"Jadi, kalau sudah mulai, salah satu indikator mulai ada fogging (pengasapan), jangan-jangan sudah ada yang mulai kena demam berdarah," kata Prof. Erni.
Pada saat demam, kata Prof. Erni, masyarakat disarankan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan diagnosis sejak awal. Demam pertanda DBD bisa mencapai 40 derajat Celcius dan tidak disertai gejala bersin atau batuk.
Gejala lain DBD meliputi nyeri otot, sakit kepala luar biasa, mual dan muntah serta kelelahan. Kemudian, khusus anak, Prof. Erni mengingatkan orang tua perlu mewaspadai bila mereka mengalami demam tinggi dan tidak bisa menerima cairan.
"Jadi, dikasih minum, muntah, sudah enggak mau makan. Ini kita harus lebih hati-hati terlepas apapun penyebab demamnya karena fase demam tinggi menyebabkan dehidrasi," kata Prof. Erni.
Demam berdarah bisa menyebabkan kebocoran plasma yang mengandung air, gula, dan elektrolit dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitarnya. Kemudian akan menyebabkan cairan pindah, kalau pada anak tidak bisa minum makan bisa menjadi sesuatu yang berbahaya. Untuk itu, disarankan bisa langsung mencari pertolongan ke rumah sakit atau dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)