Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

Musim Hujan, Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat

Media Indonesia.com • 20 Februari 2024 14:39
Tasikmalaya: Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat berada di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Peningkatan tersebut telah menyebabkan 120 orang harus mendapat perawatan di rumah sakit dan yang lainnya berangsur sembuh.
 
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) masih terjadi seiring kondisi cuaca saat ini turun hujan hingga dapat terjadi genangan air dan adanya potensi kemunculan sarang nyamuk.
 
Kasus DDB pada awal bulan Januari hingga Februari ini telah mencapai 120 kasus dan beberapa orang menjalani perawatan.

"Kasus DBD yang terjadi sekarang agar warga tetap waspada untuk meningkatkan kembali kebersihan lingkungan sekitar rumah hingga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bisa dilakukan secara rutin. Karena, serangan ini dapat mematikan, jika tidak tertolong dan sampai saat ini masih terdapat 6 orang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan," kata  Asep, Selasa, 20 Februari 2024.
 
Baca: Kasus DBD di Jaksel, Kecamatan Mampang, Jagakarsa dan Kebayoran Terbanyak
 

Dia mengatakan serangan kasus DBD selama pergantian musim el nino hingga hujan adanya peningkatan paling tinggi dibandingkan pada tahun lalu, karena pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masih banyak warga abai terutamanya dalam menjaga lingkungan dan menyebabkan daerahnya meningkat. Penambahan kasus DBD yang terjadi di wilayahnya selama ini bisa dari faktor sampah hingga kesadaran masyarakat kurang.
 
"Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya kasus DBD yang paling banyak terjadi di Kecamatan Tawang, Cipedes, Kawalu, Indihiang hingga kecamatan lainnya masih ditemukan termasuk di setiap kelurahan. Akan tetapi, dengan meningkatnya kasus DBD agar masyarakat harus melakukan lagi langkah secara rutin agar jentik nyamuk tidak tumbuh dewasa," jelasnya.
 
Meningkatnya kasus DBD yang terjadi sekarang agar masyarakat untuk terus waspada dan diminta terus melakukan upaya seperti menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Karena, kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman dan bagi masyarakat juga jangan menganggap demam biasa.
 
"Untuk pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara rutin terutama di lingkungan rumah tidak hanya menguras bak mandi, tutup genangan air, mengubur barang bekas tetapi sampah yang dibuang sembarang berpotensi menjadi sarang nyamuk ketika hujan turun. Akan tetapi, pengasapan (fogging) yang dilakukan tak maksimal karena jentik nyamuk masih hidup dan bisa tumbuh dewasa," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan