Yogyakarta: Dugaan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks akibat kekesalan dengan sesama mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ditangani kepolisian.
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY mengakui peristiwa itu memang terjadi, yakni RAN yang kini tersangka dan MF yang disebut korban hoaks.
Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan mengungkapkan kondisi MF terpukul usai terseret hoaks pelecehan seksual di kampus. Ia mengatakan berupaya memberikan dukungan pada MF.
"Jadi kita juga tidak memungkiri hal tersebut tapi juga sesuai prosedur juga," kata Doni di Polda DIY pada Senin, 13 November 2023.
Ia mengatakan mencari tahu lebih dulu kasus yang terjadi. Pihaknya meminta tak ada justifikasi pada pihak tertentu atas kasus itu.
"Kami support sama-sama. Kami cari tahu dulu kebenarannya sebelum kita men-judge satu orang," ungkapnya.
Doni mengatakan RAN dan MF memang saling kenal. Ia juga mengonfirmasi RAN dan MF satu angkatan saat mendaftar calon anggota BEM, namun RAN tak diterima sedangkan MF diterima.
"Jadi dia (RAN) waktu itu dia sudah melakukan proses rekrutmen tapi (ditolak) dengan proses pertimbangan dan lain-lainnya," terang dia.
Doni menambahkan, pendampingan terhadap MF sebagai korban akan diberikan. Penggalian informasi soal kasus, termasuk MF sebagai korban, dilakukan ke banyak pihak.
"Pastinya untuk pendampingan, komunikasi kami entah dari pengurus BEM, pihak fakultas ataupun Aatgas UNY tidak pernah luput, atau tidak berhenti komunikasi kepada MF ini. Pastinya kerabat-kerabatnya juga kita bangun komunikasi," jelasnya.
Yogyakarta: Dugaan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks akibat kekesalan dengan sesama mahasiswa di
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ditangani kepolisian.
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY mengakui peristiwa itu memang terjadi, yakni RAN yang kini tersangka dan MF yang disebut korban hoaks.
Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan mengungkapkan kondisi MF terpukul usai terseret hoaks pelecehan seksual di kampus. Ia mengatakan berupaya memberikan dukungan pada MF.
"Jadi kita juga tidak memungkiri hal tersebut tapi juga sesuai prosedur juga," kata Doni di Polda DIY pada Senin, 13 November 2023.
Ia mengatakan mencari tahu lebih dulu kasus yang terjadi. Pihaknya meminta tak ada justifikasi pada pihak tertentu atas kasus itu.
"Kami support sama-sama. Kami cari tahu dulu kebenarannya sebelum kita men-judge satu orang," ungkapnya.
Doni mengatakan RAN dan MF memang saling kenal. Ia juga mengonfirmasi RAN dan MF satu angkatan saat mendaftar calon anggota BEM, namun RAN tak diterima sedangkan MF diterima.
"Jadi dia (RAN) waktu itu dia sudah melakukan proses rekrutmen tapi (ditolak) dengan proses pertimbangan dan lain-lainnya," terang dia.
Doni menambahkan,
pendampingan terhadap MF sebagai korban akan diberikan. Penggalian informasi soal kasus, termasuk MF sebagai korban, dilakukan ke banyak pihak.
"Pastinya untuk pendampingan, komunikasi kami entah dari pengurus BEM, pihak fakultas ataupun Aatgas UNY tidak pernah luput, atau tidak berhenti komunikasi kepada MF ini. Pastinya kerabat-kerabatnya juga kita bangun komunikasi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)