"Korban dari dua kelompok itu. Pada Kamis, 10 September 2020, korban sebanyak 11 orang dan Jumat, 11 September korban lima orang, sehingga total ada 16 orang luka-luka. Dokter berhasil mengeluarkan serpihan mata panah dari tubuh korban," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, Sabtu, 12 September 2020.
Menurut dia, sebagian besar warga yang terkena panah saat ini dirawat di kampung masing-masing.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Keluarganya tetap ngotot untuk bawa pulang ke rumah (tidak dirawat di RSUD). Jadi sudah dibawa pulang ke rumah untuk dirawat keluarga," sambung dia.
Baca juga: Lima Orang Terkena Anak Panah saat Perang Antarkampung di Jayawijaya
Dominggus mengatakan personel kepolisian harus melerai dua kelompok yang berperang ini dengan mengeluarkan tembakan peringatan, termasuk terus menyampaikan imbauan untuk menghentikan perang.