Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengatakan perang bermula saat tiga orang tidak dikenal membakar satu rumah tradisional tidak berpenghuni di kawasan Kampung Meagama, Distrik Hubikosy.
"Dengan pembakaran itu, bentrok tak dapat dihindari sehingga ada tiga korban di pihak Pelebaga, dua korban di pihak Meagama, Distrik Hubikosy. Semua korban ini hidup, hanya luka-luka," ujarnya, Kamis, Semua (panah) masuk di betis dan paha," katanya, Kamis, 10 September 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Kronologi Perselisihan Antarjemaat Gereja HKBP Cibinong
Kepolisian masih mendalami identitas tiga orang tidak dikenal yang diduga menjadi pemicu perang. Insiden itu membuat pihak Meagama mencurigai bahwa pembakaran dilakukan oleh masyarakat Wukahilapok di Distrik Pelebaga. Sehingga mereka melakukan penyerangan ke perbatasan antara kedua kampung dan mengakibatkan lima warga terkena anak panah.