Bupati Tegal Umi Azizah saat koordinasi dengan Forkopimcam Bojong saat menangani klaster takziah yang mengakibatkan 40 orang positif Covid-19. (Medcom.id/Kuntoro Tayubi)
Bupati Tegal Umi Azizah saat koordinasi dengan Forkopimcam Bojong saat menangani klaster takziah yang mengakibatkan 40 orang positif Covid-19. (Medcom.id/Kuntoro Tayubi)

40 Orang Positif Covid-19 Usai Hadiri Pemakaman di Tegal

Kuntoro Tayubi • 01 Juli 2021 19:02
Tegal: Sebanyak 40 orang warga Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dinyatakan terpapar covid-19. Mereka terpapar setelah menghadiri acara pemakaman atau takziah di rumah kerabatnya. 
 
Bupati Tegal Umi Azizah menuturkan, klaster takziah itu berawal dari salah seorang kerabatnya yang terkonfirmasi positif setelah menjalani uji usap antigen. Kala itu, kerabatnya bersama sejumlah warga Desa Tuwel sempat bertakziah ke Desa Gendowang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang dan Desa Kedawung, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. 
 
"Belakangan diketahui jika orang yang meninggal dunia itu positif covid-19," kata Umi, Kamis, 1 Juli 2021.

Setelah dikonfirmasi, warga yang mengikuti takziah mengalami demam, sakit kepala, radang tenggorokan, nyeri persendian, diare hingga hilang indera penciuman. Umi pun langsung berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk melakukan tes usap antigen massal yang di selenggarakan di SMP NU 01 Bojong, Sabtu, 26 Juli 2021.
 
“Dari tes pertama yang diikuti 53 orang itu, ditemukan 21 warga terkonfirmasi positif dan kita lanjutkan pada Senin 28 Juni yang diikuti 73 orang dengan hasil 19 orang positif covid-19. Jadi totalnya 40 orang, satu di antaranya warga Desa Mucanglarang, Kecamatan Bumijawa,” kata Umi.
 
Baca: Polisi dan TNI Sekat Pintu Masuk Jateng Selama PPKM Darurat
 
Umi yang juga menjabat Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal ini menguraikan, dari 39 warga Desa Tuwel yang terkonfirmasi positif, 35 orang berasal dari RW 04 dan 4 orang dari RW 01. 
 
Dari temuan kasus tersebut, tiga di antaranya dirujuk perawatannya ke rumah sakit karena mengalami gejala sesak nafas dan memiliki riwayat penyakit penyerta. Sedangkan lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
 
 

Umi menjelaskan, mereka yang mengikuti tes usap ini bukan hanya warganya yang mengikuti takziah dan kontak erat, melainkan juga warga Desa Tuwel lainnya yang memiliki gejala atau berisiko tinggi terpapar virus seperti tenaga kesehatan dan pedagang.
 
“Benar saja, warga yang positif covid-19 tidak saja dari klaster takziah, tapi ada juga dari tenaga kesehatan, pedagang pasar tradisional dan pedagang di objek wisata Guci,” ungkapnya.
 
Melihat kasus penularan masif di desanya itu, Umi bersama Satgas Jogo Tonggo RW 04 segera membagi peran untuk melakukan lockdown mikro. Mulai dari edukasi pada keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri hingga pemenuhan kebutuhan logistik yang dihimpun dari swadaya warga setempat.
 
“Anak muda dan juga ibu-ibu di Desa Tuwel ini kompak dan responsif. Dengan cepat mereka membagi tugas, termasuk membuka dapur umum untuk memasok kebutuhan makan, vitamin dan buah-buahan warganya yang sedang jalani isoman,” ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua RW 04, Desa Tuwel, Kecamatan Bojong Fatoni mengatakan, temuan kasus positif ini didukung oleh kesadaran warganya untuk mengikuti tes uji usap antigen.
 
“Setelah mendapat pesan dari ibu bupati, kami segera sampaikan pengumunan ke warga lewat grup whatsapp bahwa akan dibuka tes antigen massal. Alhamdulillah, responnya bagus dan warga antusias,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan