KSAL: Kawasan SIER Tempat Isolasi Terpadu yang Ideal
Amaluddin • 20 Agustus 2021 17:43
Surabaya: Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono memuji tempat isolasi terpadu (isoter) covid-19, di kawasan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Fasilitasnya lengkap seperti oksigen mengalir langsung dari pabriknya.
“Atas perintah Menko Marves (Luhut Binsar Pandjaitan, red) untuk mendirikan rumah oksigen. Sebelumnya kami telah mendirikan rumah sakit darurat di Jalan Opak, Surabaya. Namun untuk fasilitas lebih baik di sini, karena fasilitas oksigen terjamin 24 jam, karena sebelahnya pabrik oksigen,” kata Yudo, saat meninjau rumah oksigen yang berada di Jalan Berbek Industri I, Jumat, 20 Agustus 2021.
Yudo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu-membahu mewujudkan rumah oksigen dengan sarana dan prasana paling lengkap. Adapun fasilitas bed di rumah oksigen ini sebanyak 76 bed, dengan rincian 40 bed untuk laki-laki dan 36 bed wanita. Sedangkan tenaga medisnya berasal dari RS Marinir Ewa Pangalila bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
"Di sini untuk pasien OTG dan ringan. Jika saat observasi sedang dan berat, langsung di bawa ke RSAL. Tadi saya juga sudah coba sendiri oksigennya. Saturasi saya 96 langsung naik menjadi 99. Oksigennya murni, jadi bagus untuk pasien darurat,” katanya.
Baca: Vaksinasi Ibu Hamil di Surabaya Door to Door
Dengan adanya rumah oksigen ini, Yudo meminta masyarakat yang positif covid-19 dibawa ke SIER, dari pada isoman di rumah berpotensi menularkan pada keluarga lainnya. Sehingga akan lebih terpantau kesehatannya, karena ada perawat dan dokter yang menjaga.
"Tapi meski begitu, saya berharap tidak ada yang kesini karena semua sehat. Sekali lagi, terima kasih Kementerian PUPR, Samator, PT SIER yang telah menyulap gedung dengan kerja Bandung Bondowosonya untuk pasien Covid-19,” katanya.
Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono, mengatakan semula gudang yang digunakan untuk rumah oksigen ini, adalah bangunan pabrik siap pakai (BPSP) yang kosong. Karena saat itu jumlah pasien covid-19 sangat tinggi, SIER ingin peran serta membantu pemerintah melakukan penanganan covid-19.
“Ini bentuk keprihatinan kita saat hebohnya serangan covid varian delta, banyak yang mencari oksigen karena sesak napas. Akhirnya kami bertemu beberapa pihak termasuk dengan Pak Rachmad Harsono (Presiden Direktur dari PT Aneka Gas Industri Tbk, anak perusahaan dari Samator Group, red). Kami diskusi akhirnya sepakat untuk mendirikan rumah oksigen," kata Didik.
Setelah kerja keras berbagai pihak, lanjut Didik, akhirnya fasilitas semua lengkap dalam waktu tiga minggu. Terbangunnya rumah oksigen ini adalah kerja gotong royong dari semua pihak.
"Kita berharap ini rumah oksigen jadi bantuan saat situasi kritis, Alhamdulillah saat ini tren jumlah kasus covid-19 menurun. Rumah oksigen ini adalah bentuk kontigensi plan, jika ada lonjakan ketiga atau ada peningkatan covid-19, bisa sama-sama bahu-membahu dengan rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur dari PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmad Harsono menjelaskan, oksigen yang dialirkan ke rumah oksigen ini tidak mengambil jatah rumah sakit. Tapi mengambil jatah dari industri. "Dekatnya rumah sakit dengan pabrik oksigen ini tentu memiliki kelebihan. Salah satunya adalah pengiriman oksigen yang lebih dekat. Jika full 76 bed, oksigen yang dibutuhkan sebanyak 100 meter kubik. Jumlah ini tidak terlalu besar dibanding kapasitas yang kami punyai, mengambil jatah industri, tapi aman,” ujarnya.
Surabaya: Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono memuji tempat isolasi terpadu (isoter)
covid-19, di kawasan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Fasilitasnya lengkap seperti oksigen mengalir langsung dari pabriknya.
“Atas perintah Menko Marves (Luhut Binsar Pandjaitan, red) untuk mendirikan rumah oksigen. Sebelumnya kami telah mendirikan rumah sakit darurat di Jalan Opak, Surabaya. Namun untuk fasilitas lebih baik di sini, karena fasilitas oksigen terjamin 24 jam, karena sebelahnya pabrik oksigen,” kata Yudo, saat meninjau rumah oksigen yang berada di Jalan Berbek Industri I, Jumat, 20 Agustus 2021.
Yudo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu-membahu mewujudkan rumah oksigen dengan sarana dan prasana paling lengkap. Adapun fasilitas bed di rumah oksigen ini sebanyak 76 bed, dengan rincian 40 bed untuk laki-laki dan 36 bed wanita. Sedangkan tenaga medisnya berasal dari RS Marinir Ewa Pangalila bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
"Di sini untuk pasien OTG dan ringan. Jika saat observasi sedang dan berat, langsung di bawa ke RSAL. Tadi saya juga sudah coba sendiri oksigennya. Saturasi saya 96 langsung naik menjadi 99. Oksigennya murni, jadi bagus untuk pasien darurat,” katanya.
Baca:
Vaksinasi Ibu Hamil di Surabaya Door to Door
Dengan adanya rumah oksigen ini, Yudo meminta masyarakat yang positif covid-19 dibawa ke SIER, dari pada isoman di rumah berpotensi menularkan pada keluarga lainnya. Sehingga akan lebih terpantau kesehatannya, karena ada perawat dan dokter yang menjaga.
"Tapi meski begitu, saya berharap tidak ada yang kesini karena semua sehat. Sekali lagi, terima kasih Kementerian PUPR, Samator, PT SIER yang telah menyulap gedung dengan kerja Bandung Bondowosonya untuk pasien Covid-19,” katanya.