Nurul Huda, perajin batik kenamaan di Sidoarjo ini bersyukur tak sampai gulung tikar dan merumahkan karyawannya. Hasil penjualan batik tahun lalu menjadi bekal keberlangsungan usahanya selama pandemi covid-19.
"Alhamdulillah, kami lebih dulu menerima order sebanyak 7.000-an batik sebelum pandemi. Sehingga kami masih bisa bertahan dan tetap beraktivitas selama pandemi," ujar Huda, Jumat, 2 Oktober 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Sertifikasi Hak Cipta Dinilai Penting bagi Perajin Batik
Huda mengakui setiap perajin dihadapkan pada situasi sulit saat ini. Apalagi batik bukan kebutuhan primer masyarakat.
"Terus terang, kami bisa kembali menerima order setelah beberapa bulan pandemi. Ya, meskipun tak sebanyak sebelum pandemi, kami tetap melayani. Kadang 100, ada juga 50, dan bahkan ada yang hanya 20 potong," ungkapnya.