Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)

492 Warga Jawa Barat Probable Omicron

Antara • 31 Januari 2022 19:51
Bandung: Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 492 orang yang tersebar di Bogor, Depok dan Bekasi, dinyatakan positif covid-19 yang dikategorikan sebagai probable atau terduga terpapar varian Omicron.
 
"Per hari ini belum ada konfirmasi Omicron. Namun yang probable, yang terduga mirip-mirip gejalanya itu ada 492 orang probable Omicron. Tetapi itu belum menjadi Omicron karena harus dilakukan pengetesan Whole Genome Sequencing," kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Senin, 31 Januari 2022.
 
Ridwan Kamil mengatakan ke-492 orang tersebut masuk dalam kasus covid-19 di Jawa Barat. Hanya saja, lanjut dia, harus dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap 492 sampel tersebut untuk menetapkan apakah mereka positif terpapar varian Omicron melalui Whole Genome Sequencing.

Ia mengatakan sambil menunggu hasil tes juga dilakukan pelacakan dan pengetesan kontak erat serta perawatan pasien diduga terpapar varian Omicron tetap dilakukan maksimal.
 
Baca juga: Kisah Mantan TKW Mendirikan Panti Asuhan, Hingga Merawat 67 Bayi dan Anak Yatim Piatu
 
Sementara ini, kata Ridwan Kamil, semua kasus covid-19 varian Omicron terdahulu sebanyak 33 kasus telah sembuh semua.
 
Menurut dia, secara keseluruhan, per 30 Januari 2022 terdapat 13.836 orang yang dirawat atau menjalani isolasi karena positif covid-19 di Jabar. Sedangkan jika dibandingkan pada 1 Januari 2022, terdapat 532 kasus aktif di Jawa Barat.
 
"Penambahan kasus hariannya meningkat drastis," lanjutnya.
 
Ia membeberkan, apabila pada 1 Januari 2022 di Jawa Barat hanya bertambah 18 kasus covid-19 namun pada 30 Januari 2022 tercatat penambahan 2.584 kasus baru di Jawa Barat. Hal tersebut menimbulkan lonjakan angka keterisian rumah sakit di Jawa Barat.
 
"Di Jawa Barat lonjakan terhadap keterisian rumah sakit sudah mulai terasa. Per hari ini sekitar 15 persen, dari paling rendah sekitar 1,3 persen pada 2 Januari. Jadi di hari-hari awal tahun kita sangat rendah kemudian mengalami peningkatan," ungkap dia.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan