Deretan tanaman stroberi di pinggiran Sungai Gajahwong di Kampung Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Deretan tanaman stroberi di pinggiran Sungai Gajahwong di Kampung Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Mengintip Kampung Stroberi di Pinggiran Kota Gudeg

Ahmad Mustaqim • 06 September 2021 08:28

Upaya Supriyadi dan tetangganya mengembangkan wilayah kini didukung oleh 20 orang. Mereka terlibat secara bergantian mengelola Kampung Stroberi. Terlebih, saat pandemi membuat warga memiliki banyak waktu luang untuk bercocok tanam.
 
"Varian tanaman buah stroberi yang pernah ditanam di sana seperti california, mirlan, manohara, kelly, dan mencir. Stroberi jenis kelly sangat sulit berkembang jadi yang paling banyak ditanam jenis mirlan, mencir, dan california," ungkapnya. 
 
Supriyadi menyatakan, sempat putus asa saat tanaman stroberi dihinggapi penyakit yang ia sebut trip. Penyakit itu membuat daun tanaman stroberi terlihat kering. 

"Terus cari-cari info di Google, lalu dipraktikkan dan bisa (menghilangkan penyakit trip). Tanaman stroberi bisa subur kembali," ujarnya.

Dari Coklat Hingga Keripik Daun Stroberi


Supriyadi semringah saat memanen merahnya buah stroberi yang mulai masak. Ada bahagia yang ia rasakan.
 
Baginya, panen buah stroberi hasil menanam memiliki kepuasan batin tersendiri. Meskipun, jumlahnya tidak bisa dibilang besar. 
 
"Panennya (buah stroberi) tak bisa serentak. Panen sedikit-sedikit. Terakhir itu paling banyak 1/4 kilogram," katanya. 
 
Mulanya, setiap panen buah stroberi hanya dikonsumsi sendiri. Lambat laun, Supriyadi berinovasi dengan daun hingga buah stroberi yang diolah menjadi beragam jenis makanan. 
 
Mengintip Kampung Stroberi di Pinggiran Kota Gudeg
Supriyadi menunjukkan tanaman stroberi yang subur. (Ahmad Mustaqim)

 
Daun muda stroberi diolahnya menjadi peyek. Selain itu, buah stroberi juga diolah menjadi sejumlah makanan. Mulai dari coklat stroberi, eggroll stroberi, sampai kembang goyang. 
 
"Habis panen dikumpulkan jadi satu. Ibu-ibu di sini yang mengolah jadi macam-macam makanan," ujarnya. 
 
Tak hanya itu, Supriyadi juga membuat bibit tanaman stroberi agar lebih banyak orang yang bisa memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam.
 
"Harapannya bisa semakin berkembang. Jadi ke depan bisa menarik wisatawan untuk singgah dan memetik sendiri buah stroberi," tutup dia.
 

Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk  https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan