Banjarmasin: Penanganan sampah pasca-bencana banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sejak awal 2021 lalu hingga kini belum tuntas tertangani.
Bencana banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Januari 2021, tercatat melanda 10 kecamatan dan sebanyak 161 desa terdampak banjir. Sebanyak 1.219 orang terpaksab mengungsi dan 10 orang tewas akibat diterjang banjir bandang.
Kecamatan Hantakan menjadi salah satu daerah terparah dilanda banjir bandang dan longsor.
"Tercatat ada 15 ribu ton sampah yang menumpuk pasca-bencana lalu. Sebagian kita tangani lewat bank sampah," tutur Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Senin, 6 September 2021.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RSUD Kendari Tersisa 7 Orang
Informasi dihimpun Media Indonesia, sampah sungai berupa kayu dan pohon bambu yang masih banyak tersisa ini akan dibersihkan secara massal oleh masyarakat sejumlah desa di Kecamatan Hantakan dalam waktu dekat.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Benny Rahmadi, mengatakan pada saat normal, volume sampah per hari yang dihasilkan 13 kabupaten/kota sebanyak 2.100 ton dengan Kota Banjarmasin menjadi penyumbang terbanyak 500 ton dan Kabupaten Banjar 385 ton.
Menurut BPPT estimasi dampak kerugian bencana banjir Kalimantan Selatan sebesar Rp1,349 triliun terdiri dari sektor pendidikan Rp30,4 miliar, sektor kesehatan dan perlindungan sosial Rp46,53 miliar, sektor produktivitas masyarakat Rp604,562 miliar, dan sektor pertanian Rp216,2
miliar.
Banjarmasin: Penanganan sampah
pasca-bencana banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sejak awal 2021 lalu hingga kini belum tuntas tertangani.
Bencana banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Januari 2021, tercatat melanda 10 kecamatan dan sebanyak 161 desa terdampak banjir. Sebanyak 1.219 orang terpaksab mengungsi dan 10 orang tewas akibat diterjang banjir bandang.
Kecamatan Hantakan menjadi salah satu daerah terparah dilanda banjir bandang dan longsor.
"Tercatat ada 15 ribu ton sampah yang menumpuk pasca-bencana lalu. Sebagian kita tangani lewat bank sampah," tutur Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Senin, 6 September 2021.
Baca juga:
Pasien Covid-19 di RSUD Kendari Tersisa 7 Orang
Informasi dihimpun
Media Indonesia, sampah sungai berupa kayu dan pohon bambu yang masih banyak tersisa ini akan dibersihkan secara massal oleh masyarakat sejumlah desa di Kecamatan Hantakan dalam waktu dekat.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Benny Rahmadi, mengatakan pada saat normal, volume sampah per hari yang dihasilkan 13 kabupaten/kota sebanyak 2.100 ton dengan Kota Banjarmasin menjadi penyumbang terbanyak 500 ton dan Kabupaten Banjar 385 ton.
Menurut BPPT estimasi dampak kerugian bencana banjir Kalimantan Selatan sebesar Rp1,349 triliun terdiri dari sektor pendidikan Rp30,4 miliar, sektor kesehatan dan perlindungan sosial Rp46,53 miliar, sektor produktivitas masyarakat Rp604,562 miliar, dan sektor pertanian Rp216,2
miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)