Depok: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau langsung penanganan covid-19 di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Ia ingin satu irama dengan DKI Jakarta dalam penanganan warga yang terinfeksi virus korona, mengingat banyak warga Bodebek yang bekerja di ibu kota negara.
"Saat ini banyak mengemuka pasien covid-19 terjadi di Depok, Bogor, dan Bekasi adalah klaster keluarga. (Kebanyakan) datang dari suami yang bekerja di Jakarta dan menularkan ke keluarganya," kata Ridwan Kamil, di Depok, Jumat, 2 Oktober 2020.
Menurut dia, kebijakan yang diambil adalah pasien covid-19 berstatus tanpa gejala diimbau untuk melapor supaya melakukan isolasi di rumah sakit, hotel, atau lainnya dengan biaya dari pemerintah pusat untuk memastikan klaster keluarga bisa dicegah.
Baca juga: Sebagian Wilayah Jateng Selatan Memasuki Awal Musim Hujan
"Tingkat infeksi di rumah lebih tinggi dibanding melakukan isolasi di tempat lainnya," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Dikatakannya, sejak hari pertama diumumkan adanya kasus positif covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah mengirimkan bantuan ke Depok.
"Kunci penganganan covid-19 adalah kebersamaan. Untuk itu perlu menyemangati agar kompak," ungkap dia.
Emil mengungkapkan ada beberapa catatan untuk kota penyangga Jakarta. Pertama, penanganan pasien covid-19 di Depok tidak bisa berbeda dengan Jakarta, karena virus tersebut tidak mengenal KTP. Bagi dia, tidak ada batas administrasi politik, sehingga penanganannya harus sama.
"Tapi karena ada wilayah-wilayah batas administrasi politik, keputusan yang diambil disesuaikan dengan kearifan lokal," jelas dia.
Emil menambahkan pihaknya sudah koordinasi lebih baik di Jabodetabek, sebab keputusan di Jakarta memengaruhi wilayah regional Jawa Barat termasuk nasional.
Depok: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau langsung penanganan
covid-19 di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Ia ingin satu irama dengan DKI Jakarta dalam penanganan warga yang terinfeksi virus korona, mengingat banyak warga Bodebek yang bekerja di ibu kota negara.
"Saat ini banyak mengemuka pasien covid-19 terjadi di Depok, Bogor, dan Bekasi adalah klaster keluarga. (Kebanyakan) datang dari suami yang bekerja di Jakarta dan menularkan ke keluarganya," kata Ridwan Kamil, di Depok, Jumat, 2 Oktober 2020.
Menurut dia, kebijakan yang diambil adalah pasien covid-19 berstatus tanpa gejala diimbau untuk melapor supaya melakukan isolasi di rumah sakit, hotel, atau lainnya dengan biaya dari pemerintah pusat untuk memastikan klaster keluarga bisa dicegah.
Baca juga:
Sebagian Wilayah Jateng Selatan Memasuki Awal Musim Hujan
"Tingkat infeksi di rumah lebih tinggi dibanding melakukan isolasi di tempat lainnya," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Dikatakannya, sejak hari pertama diumumkan adanya kasus positif covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah mengirimkan bantuan ke Depok.
"Kunci penganganan covid-19 adalah kebersamaan. Untuk itu perlu menyemangati agar kompak," ungkap dia.
Emil mengungkapkan ada beberapa catatan untuk kota penyangga Jakarta. Pertama, penanganan pasien covid-19 di Depok tidak bisa berbeda dengan Jakarta, karena virus tersebut tidak mengenal KTP. Bagi dia, tidak ada batas administrasi politik, sehingga penanganannya harus sama.
"Tapi karena ada wilayah-wilayah batas administrasi politik, keputusan yang diambil disesuaikan dengan kearifan lokal," jelas dia.
Emil menambahkan pihaknya sudah koordinasi lebih baik di Jabodetabek, sebab keputusan di Jakarta memengaruhi wilayah regional Jawa Barat termasuk nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)