Dokumen foto Raden Rubini Natawisastra atau dr Rubini bersama keluarga. (ANTARA/HO-TP2GD)
Dokumen foto Raden Rubini Natawisastra atau dr Rubini bersama keluarga. (ANTARA/HO-TP2GD)

Mengenal dr Rubini Pejuang Medis Pembela Masyarakat Kalbar dari Penindasan Jepang

Antara • 04 Agustus 2022 14:25

 
Rubini muda prihatin dengan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan yang kerap terjadi di praktik bidan tradisional (dukun beranak). Rubini membuka praktik kedokteran umum di rumahnya di Landraad Weg (kini Jalan Jenderal Urip Pontianak), ia juga membuka praktik kebidanan dengan ditangani bidan bersertifikat.
 
Rubini juga dikenal sebagai dokter yang rendah hati dan tanpa pamrih. Pasien tidak mampu dapat membayar dengan apapun, seperti hasil bumi, kelapa, dan ayam. Bahkan sering juga digratiskan.

Hal ini juga kerap ia temui dalam misi sebagai dokter keliling. Secara periodik ia mengunjungi desa-desa di luar Pontianak dengan kapal atau perahu agar dapat menjangkau daerah terdalam.
 
Itulah mengapa nama dr Rubini cukup melekat di hati masyarakat pedesaan di luar Pontianak, yang kini berada di sekitar wilayah Kubu Raya dan Mempawah (dulu Kabupaten Pontianak).
 
Perjuangan Rubini tidak sendirian. Ia dibantu istrinya Amalia Rubini, yang tergabung dalam gerakan Palang Merah. Amalia Rubini juga berinteraksi dengan perkumpulan istri dokter di Pontianak untuk berbagi informasi dan keterampilan seputar pemberdayaan perempuan dan anak.
 
Kebetulan istri dr Agusjam, yakni RA Sujarah, Ketua Organisasi Aisiyah yang mengelola sejumlah sekolah di Pontianak, seperti Taman Kanak-Kanak, pengajian perempuan, dan kursus-kursus keterampilan.
 
Selain pada bidang kemanusiaan, sebagai pengurus Parindra, Rubini juga turut bergerak di bidang politik. Ia ikut mendorong partai ini untuk memberikan perhatian pada program-program pemajuan kehidupan rakyat. Oleh sebab itu, Parindra juga mendirikan sejumlah sekolah, klub olahraga, klub kesenian, dan kursus-kursus politik.
 
Di samping itu, ia kerap menyuarakan kepada pemerintah kolonial untuk lebih memperhatikan pelayanan kesehatan masyarakat di Kalbar yang menurutnya masih jauh tertinggal dari wilayah lain, baik fasilitas maupun SDM-nya.
 
 


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan