Sampah menumpuk di saluran air yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan Kota Surabaya bagian barat pada Senin (28/12/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Sampah menumpuk di saluran air yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan Kota Surabaya bagian barat pada Senin (28/12/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

Saluran Air Tersumbat Sampah Penyebab Banjir di Surabaya

Antara • 30 Desember 2020 11:43
Surabaya: Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, menyebut tingginya intensitas curah hujan serta banyaknya sampah yang menyumbat saluran menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di beberapa titik di Surabaya bagian barat.
 
Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Rabu, mengatakan dari hasil evaluasi, berdasarkan laporan BMKG Juanda, ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir, sedangkan puncaknya diprediksi pada 31 Desember 2020.
 
"Makanya ini juga akan kita antisipasi. Kita akan rapat khusus bagaimana menangani itu agar tidak sampai ada genangan yang lebih lama," kata Whisnu, Rabu, 30 Desember 2020.

Ia menjelaskan, karena elevasi air laut naik, beberapa pompa di Balongsari harus dimatikan. Ini dilakukan agar air tidak meluber ke pemukiman warga di sekitar sehingga proses surutnya genangan yang terjadi di beberapa titik itu menjadi lebih lama.
 
Baca juga: ASN Kabupaten Malang Dilarang Cuti Awal Tahun
 
"Karena hanya satu pompa, sehingga genangan surutnya membutuhkan waktu yang lama," ungkapnya.
 
Menurut dia, wilayah Barat Surabaya ini berbeda dengan Surabaya Timur. Untuk Surabaya Barat, lanjut Whisnu, minim lahan untuk resapan air karena langsung berbatasan dengan banyaknya bangunan pabrik.
 
Hal ini berbeda dengan kondisi wilayah Surabaya Timur yang masih ada mangrove dan tambak, sehingga tidak terlalu signifikan walaupun air laut naik.
 
"Ini yang perlu kita evaluasi nanti di Surabaya Barat, kalau misalkan memungkinkan perlu kita rancang bikin waduk atau bozem yang lebih besar lagi," jelasnya.
 
 

Selain itu, Whisnu mengatakan saat terjadi banjir di Surabaya barat pada Senin, 28 Desember 2020, petugas Dinas PU dan Bina Marga juga menemukan limbah kasur yang menyumbat saluran box culvert. Hal itu yang kemudian mengakibatkan aliran air saat hujan deras menjadi tidak lancar dan terjadi genangan.
 
"Di Sukomanunggal petugas menemukan tiga kasur di box culvert," ungkap dia.
 
Menurut Whisnu, perlu kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai yang kemudian merugikan banyak orang.
 
Baca juga: Pemkab Bogor Bangun 19 Rumah Pompa di Bojongkulur
 
"Kita juga lakukan imbauan lewat camat dan lurah agar kesempatan hujan itu tidak malah buang sampah di sungai."
 
Ia berharap, masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Sebab, kata dia, untuk mencegah terjadinya genangan, juga diperlukan peran serta dan kesadaran dari masyarakatnya.
 
"Kita imbau juga kepada seluruh masyarakat Surabaya agar ikut membantu pemerintah menjaga kota ini. Jangan sampai yang seperti itu terulang terus," tegas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan